Anggota DPD Pertanyakan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi
GRESIK (Surabaya Pagi) - Kelangkaan pupuk bersubsidi di sejumlah daerah di Tanah Air membuat sejumlah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mendatangi produsen pupuk PT Petrokimia Gresik, Selasa (12/5). Kunjungan para senator yang tergabung dalam tim kerja pupuk bersubsidi Komite II DPD RI untuk mencari informasi seputar kelangkaan pupuk yang menyebabkan para petani kesulitan bercocok tanam di musim tanam kali ini.
Kunjungan kerja itu diikuti empat anggota DPD, yaitu Ahmad Nawardi, Anang Prihantono, Ahmad S Malonda dan M Afnan Hadikusumo. Mereka diterima langsung Direktur Utama PKG Hidayat Nyakman beserta jajarannya.
Dirut PKG Hidayat Nyakman, mengatakan, pada dasarnya tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi karena berapapun permintaan pihaknya sanggup menyediakan. "Jadi yang langka itu sebenarnya alokasi pupuk bersubsidi," katanya di hadapan para senator.
Dijelaskan, kebutuhan ril pupuk bersubsidi petani secara nasional sesuai pengajuan RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok) mencapai 13,55 juta ton per tahun. Namun pemerintah melalui APBN 2015 hanya mengalokasikan 9,55 juta ton. Artinya, defisit alokasi pupuk subsidi tahun ini sekitar 4 juta ton.
Selain itu, kelangkaan pupuk juga akibat tingginya disparitas harga pupuk subsidi dengan nonsubsiidi. Barang dalam pengawasan ini sering jatuh ke tangan orang tidak berhak, karena tergiur keuntungan yang cukup besar.
Usai mendengar penjelasan Dirut PKG, keempat senator mengunjungi area pabrik pupuk terlengkap di Indonesia tersebut. Selanjutnya mereka juga mendatangi para distributor hingga ke tingkat pengecer pupuk. "Hasil kunjungan ini sangat penting untuk kajian kami untuk menyikapi persoalan pupuk bersubsidi yang setiap tahun jadi persoalan nasional," ujar Ahmad Nawardi, senator asal Jawa Timur. did