INILAH.COM, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memastikan suntikan dana dari 40 BUMN untuk kebutuhan olahraga nasional melalui Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) dan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).
Rabu (14/8/13), Kementerian BUMN menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kemenpora dan KONI di kantor Kementerian BUMN.
“Seharusnya dana sudah cair beberapa bulan yang lalu. Tapi semuanya perlu proses birokrasi makanya terlebih dahulu harus ada MoU dengan Kemenpora dan juga KONI,” ujar Dahlan Iskan.
Jika sebelumnya dukungan BUMN masuk lewat bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) atau kewajiban sosial perusahaan terhadap masyarakat, kini dukungan tersebut diberikan dalam bentuk yang lebih profesional, yakni sponsorship.
“Latihan bagi atlet tidak bisa ditunda. Begitu juga dengan dana, tidak bisa ditunda-tunda lagi. Makanya harus segera dicairkan sesuai dengan tahapan yang ada,” katanya menambahkan.
Dalam bentuk sponsorship, pihak yang mendapat dukungan dituntut untuk lebih bertanggung jawab dan terencana dalam menggunakan dana yang dicairkan. Mereka juga harus melaporkan siapa saja atlet yang akan didukung dan menjelaskan peluang masing-masing atlet dalam setiap kejuaraan yang diikuti.
MoU ini sendiri berlaku untuk empat kejuaraan multievent selama empat tahun ke depan mulai SEA Games 2013, Asian Games 2014, SEA Games 2015 dan Olimpiade 2016.
“Misalnya untuk SEA Games. Berapa target yang dicanangkan, siapa atlet yang diunggulkan semuanya harus jelas,” mantan direktur utama PLN itu menjelaskan.
Sementara itu, Ketua Umum KONI, Tono Suratman, mengatakan pihaknya tengah melakukan penghitungan terperinci mengenai atlet-atlet yang berpeluang meraih medali di setiap event yang diikuti. KONI juga melibatkan Pengurus Besar dari masing-masing cabang.
“Semuanya dalam proses. Yang jelas dana dari BUMN ini akan digunakan untuk pelatihan, peralatan, honor serta suplemen,” katanya.(antara)[yob]