Berdasarkan laporan General Manager Pemasaran PKG, Endang S. Susilowati, Rakor ini diikuti oleh 165 Mitra Produksi Petroganik dari seluruh Indonesia, dengan rincian 78 dari Jawa Timur, 44 dari Jawa Tengah & Daerah Istimewa Yogyakarta, 23 dari Jawa Barat & Banten, serta 20 dari luar Jawa.
Tujuan Rakor ini berkaitan dengan pengadaan pupuk Petroganik tahun 2013, yang dimulai dengan evaluasi kinerja produksi tahun 2012, dan rencana kerja tahun 2013.
Dirut PKG, Hidayat Nyakman, menyampaikan bahwa tahun 2012 yang lalu adalah tahun dengan pencapaian tertinggi, baik dari sisi penyerapan Petroganik di petani, maupun dari sisi PO yang dikeluarkan oleh PKG, yang hampir mencapai 708 ribu ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 662.532 ton diserap oleh petani. Pencapaian yang sangat positif ini terjadi merata, hampir di seluruh Indonesia.
“Secara menyeluruh angka ini sangat menggembirakan, mengingat betapa sulitnya pada tahun-tahun sebelumnya”, ungkap Dirut.
Menurut Dirut, pencapaian kinerja positif ini tidak terlepas dari berbagai usaha kita bersama dalam mensosialisasikan Petroganik kepada customer kita.
“Atas nama manajemen, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas peran aktif mitra produksi dan unit terkait dalam mendukung pemasaran Petroganik”, kata Dirut.
Jangan Kecewakan Konsumen
Merespon trend kenaikan kebutuhan Petroganik di tahun
2013 ini, Dirut PKG, Hidayat Nyakman, mengingatkan kepada para Mitra Produksi
Petroganik, agar semakin berperan aktif, serta berkomitmen tinggi dalam menjaga
kualitas. Mitra Produksi Petroganik wajib memiliki fasilitas produksi yang
layak, serta melakukan penjagaan kualitas mulai dari pengadaan bahan baku,
proses, kemasan, pengiriman ke gudang-gudang, sampai ke tangan petani, sehingga
kepercayaan petani mengenai manfaat Petroganik semakin besar. “Jangan sampai
ada komplain dari petani, dan petugas lapangan. Jangan biarkan konsumen kecewa,
agar usaha kita selama ini tidak sia-sia”, ujar Dirut.
Dirut juga mengingatkan agar Mitra Produksi Petroganik tidak melanggar perjanjian yang sudah disepakati bersama, karena PKG akan mengambil tindakan tegas apabila ada yang melakukan pelanggaran.
Sesuai Prinsip
GCG
PT Petrokimia Gresik telah menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam
semua aspek bisnis perusahaan. Penerapan GCG dalam kaitannya dengan Petroganik
adalah penerapan alokasi pengadaan Petroganik dengan memperhatikan kebutuhan
Petroganik di setiap kabupaten sesuai alokasi Peraturan Gubernur (Pergub). Acuan lainnya adalah realisasi mitra produksi
tahun 2012, mutu produksi, partisipasi aktif dalam sosialisasi, dan kapasitas
produksi yang ada di perusahaan mitra produksi.
“Kami melakukan proses alokasi ini secara transparan, akuntabel, dan benar-benar bebas dari conflict of interest. Tidak ada pesanan-pesanan tertentu, tapi benar-benar berdasarkan kinerja Bapak-bapak dan Ibu-ibu”, tegas Dirut.
Hal ini sesuai dengan prinsip dasar penerapan GCG, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibility, Independent, dan Fairness. Mekanisme alokasi ini diharapkan mampu diimbangi dengan integritas dan tanggung jawab penuh oleh mitra produksi, agar kebersamaan yang harmonis dapat terwujud dalam rangka pemenuhan kebutuhan Petroganik.
Dalam Rakor ini dilakukan penandatanganan Pakta Integritas oleh mitra produksi Petroganik dari empat wilayah, yaitu :
Jawa Timur diwakili oleh Indo Baru Mandiri, Jawa Tengah & DIY oleh Sinergi Selaras, Jawa Barat & Banten oleh Persada Pupuk. Sedangkan Sumber Organik mewakili wilayah luar Jawa. (Hartono)