Tingkatkan Keamanan Pelabuhan Melalui ISPS Code

20 April 2012 09:24 / Humas PKG / 11973x dilihat

Audit intermediate International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code dari Dinas Perhubungan Laut (Dishubla) Jawa Timur resmi dibuka pada hari Selasa (3/4) di ruang Seroja. Audit akan berlangsung selama satu bulan sampai pada tanggal 5 Mei 2012. Tim audit terdiri dari 8 orang petugas keamanan fasilitas pelabuhan (Port Facility Security Officer/PFSO), dan diketuai oleh Syahbandar Kelas Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Crish P Wanda, selaku komite keamanan pelabuhan (Port Security Committee/PSC). Rombongan diterima oleh Manager Keamanan PT Petrokimia Gresik, Iqnatius Sumbodo, dan beberapa staff terkait.

Direksi PT Petrokimia Gresik dalam sambutannya yang disampaikan oleh Manager Keamanan PT Petrokimia Gresik, Iqnatius Soembodo mengatakan bahwa kehadiran tim audit dari Dishubla Jatim dapat mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang ada di pelabuhan PT Petrokimia Gresik, baik secara administratif maupun operasional. “Temuan-temuan oleh tim audit di pelabuhan nanti bisa dijadikan pertimbangan untuk mencari solusi agar kinerja perusahaan menjadi lebih baik.” ujar Iqnatius.

Chris P Wanda selaku ketua tim audit mengatakan bahwa tugas utama timnya adalah untuk mengawasi administrasi, sistem operasional kerja, maupun sistem teknis pelabuhan yang termasuk dalam penilaian ISPS Code. Pelabuhan milik PT Petrokimia Gresik adalah 1 dari 12 pelabuhan di Jawa Timur yang telah menerapkan ISPS Code.

International Maritime Organization (IMO), sebuah badan khusus PBB yang mengurusi kelautan, menyatakan ISPS Code adalah seperangkat ukuran untuk meningkatkan keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan dan diterapkan pada pelabuhan yang disinggahi oleh kapal pelayaran internasional. Pengembangan dan penerapan ISPS Code baru digalakkan pada tahun 2004. Di Indonesia, ISPS Code diterapkan berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2004.

Penerapan ISPS Code di pelabuhan milik PT Petrokimia Gresik diharapkan dapat memberi nilai lebih bagi perusahaan, terutama dalam faktor keamanan pelaksanaan bongkar muat di pelabuhan. (Doni/Edri/Hartono)

Har.