PT
Petrokimia Gresik (PKG) menerima kunjungan tim dari Jepang yang dipimpin oleh
Naoki Motoshima, perwakilan dari pemerintahan kota Kitakyusu. Rombongan
diterima oleh Manager Humas Dupi Madya Ardiono, Manager Pelayanan dan Komunikasi
Produk (Yankomduk) Arief Prapsoedi, dan Manager Proses & Pengelolaan Energi
(PPE), Anis Ernani, di Wisma Kebomas, Selasa (15/1).
Pemerintah kota Kitakyusu, Jepang, telah 10 tahun bekerjasama dengan Pemkot Surabaya dalam hal pengelolaan sampah kota. Kerjasama ini melibatkan Beetle Nishihara Co Ltd dan NTT Data Institute of Management Consulting Inc, dari Jepang. Bentuk kerjasama Pemkot Surabaya dan Kitakyusu adalah membuat pilot project daur ulang limbah.
Setiap harinya, kota Surabaya menghasilkan sampah sebesar 1,2 juta ton, 77% diantaranya adalah sampah organik. Sampah ini diolah di Rumah Kompos dengan kapasitas 100 ton/hari, lalu dijual kepada petani sebagai pupuk. Proyek ini dilakukan dengan merekrut dan melatih para pemulung sebagai tenaga operasional.
Maksud kedatagan Naoki dan tim ke PKG adalah untuk menjajaki kemungkinan kerjasama dengan investor pupuk organik Petroganik dalam hal pasokan bahan baku. Dengan harapan para pemulung dapat diberdayakan secara maksimal sehingga kesejahteraannya meningkat. Naoki dan tim juga berdialog dengan tim PKG mengenai proses produksi dan kualitas pupuk organik Petroganik. Selama ini pengembangan pupuk Petroganik dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik di daerah-daerah di seluruh Indonesia, bekerjasama dengan investor daerah setempat.
Pada
kesempatan ini rombongan diajak melihat Pusat Riset PKG, dan pada keesokan
harinya (16/1) mengunjungi pabrik pupuk Petroganik milik investor di kawasan
Sidoarjo. Naoki dan tim merasa puas dan berjanji akan berkunjung kembali ke PKG
untuk kerjasama lebih lanjut. “Suwun (terima
kasih-red),” ungkap Naoki dalam bahasa Jawa, logat Jepang. (Edri/Hartono)