JAKARTA-Menteri Pertanian Suswono belum merencanakan revisi target
produksi padi pada tahun ini meskipun banyak terjadi bencana alam di
awal tahun yang merusak ribuan hektare lahan pertanian di Jawa dan
Sumatera.
Kementerian Pertanian tetap menargetkan produksi padi pada tahun 2014 sebesar 76,57 juta ton gabah kering giling (GKG).
"(Dampak
bencana) relatif belum mengkhawatirkan bagi produksi padi. Memang
persoalannya ada keterlambatan pada musim tanam pertama. Namun, kita
akan lihat nanti bagaimana pada musim selanjutnya," kata Suswono di
Jakarta, Selasa.
Menurut Suswono, pertimbangan revisi target
produksi padi akan dikaji setelah melihat realisasi produksi padi pada
musim tanam kedua karena pengaruh pada musim tanam pertama dinilai tidak
terlalu signifikan.
Sebagai gambaran, produksi padi pada tahun
2013 menurut data sementara Badan Pusat Statistk sebesar 71,29 juta ton
GKG atau naik 2,24 juta ton (sekitar 3,24 persen) dibandingkan 2012.
Menurut
data BPS kenaikan itu terjadi pada periode Januari--April saat musim
hujan dan juga September--Desember. Kenaikan pada bulan Januari hingga
April senilai 0,27 ton.
Pada bulan Januari hingga Maret 2014, akibat bencana alam, ribuan hektare lahan tanaman padi rusak.
Dari
data Kementerian Pertanian, sekitar 1.395 hektare lahan padi di
Kabupaten Malang, Jawa Timur, rusak akibat erupsi Gunung Kelud.
Sementara
itu, dampak erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara, dari data terakhir
yang dimiliki Antara sekitar 512 hektare lahan tanaman padi rusak.
Akibat bencana banjir di seluruh wilayah Nusantara, sekitar 302.170 hektare lahan tanaman padi rusak.
Antisipasi
Ledakan Hama Agar produksi padi nasional tidak terganggu, Suswono
mengatakan bahwa dirinya sudah menyiapkan program antisipasi ledakan
hama yang kerap terjadi setelah bencana banjir melanda. Namun, dia masih
belum dapat membeberkan program itu karena pembahasannya masih akan
dilakukan pada hari Senin (10/3) pekan depan.
Kementan juga mengaku sedang menyiapkan antisipasi untuk peralihan musim dari hujan ke kemarau pada bulan April mendatang.
Menurut
Badan Mateorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada bulan April
mendatang, fenomena El-Nino diperkirakan muncul dan melanda
Indonesia.(ant/hrb)
http://www.investor.co.id/agribusiness/target-produksi-padi-belum-akan-direvisi/79314