Tanam Padi Perdana Program GP3K Petrokimia Gresik

19 Maret 2012 09:21 / Humas PKG / 5218x dilihat

Kunjungan Kerja Menteri BUMN Dahlan Iskan di Sragen

SRAGEN. Petani peserta Program GP3K Petrokimia Gresik di Kabupaten Sragen pantas berbangga, karena setelah areal sawah pertanian mereka dipanen oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono pada bulan Pebruari, kemarin (16/3) giliran areal pertanian mereka dikunjungi oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk melakukan tanam padi perdana untuk musim tanam kedua.

Kunjungan Dahlan Iskan kali ini terasa istemewa, karena setelah berjalan kaki sepanjang 3 kilometer menyusuri areal pertanian, tanpa rasa canggung sang Menteri langsung melepas sepatu dan terjun ke sawah bergabung dengan para petani untuk melakukan tanam padi perdana bersama dengan Dirut Pusri Arifin Tasrif, Dirut Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman, dan Bupati Sragen Agus Fathurahman.

Setelah melakukan tanam padi perdana Dahlan Iskan melanjutkan kunjungan kerjanya untuk bertemu dan berdialog dengan petani GP3K, Distributor Pupuk, Investor Petroganik dan Penangkar Benih Padi Unggulan Petroseed di Gedung IPHI Sragen.

Sebelum dialog berlangsung, Dirut Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman melaporkan bahwa pada tahun 2011 PT Petrokimia Gresik telah melakukan Program GP3K dengan melakukan pengawalan budidaya pada 43.450 hektar lahan pertanian, dengan rincian di Jawa Timur seluas 30.551 hektar dan Jawa Tengah & DIY seluas 12.899 hektar. Dengan pola pemupukan berimbang menggunakan 500 kg PETROGANIK, 300 kg PHONSKA, dan 200 kg UREA untuk setiap hektar didapatkan rata-rata hasil panen mencapai 8,03 ton atau lebih tinggi 1,27 ton per hektar dibandingkan sebelum dilakukan program GP3K sebesar 6,76 ton per hektar.

Pada tahun 2012 PT Petrokimia Gresik mendapat tugas lagi untuk melakukan Program GP3K pada 70.000 hektar pertanian, dengan rincian di Jawa Timur seluas 53.000 hektar, Jawa Tengah seluas 14.700 hektar, dan DIY seluas 2.300 hektar. Dari penugasan tersebut telah direalisir penanaman seluas 28.686 hektar dengan rincian Jawa Timur seluas 11.512 hektar dan Jawa Tengah seluas 17.174 hektar.

Dalam dialog terungkap bahwa para petani mengharapkan agar Pemerintah tetap melanjutkan Program GP3K karena terbukti telah berhasil meningkatkan produktivitas pertanian. Menanggapi permintaan ini, Dahlan Iskan menjelaskan "Program GP3K hampir saya putus pada saat awal saya menjabat sebagai Menteri BUMN karena saya anggap program ini menjadi tugas Menteri Pertanian, supaya tidak tumpang tindih. Tetapi setelah keliling saya melihat memang hasilnya meningkat sehingga pola GP3K saya anggap baik dan patut untuk tetap dilanjutkan", katanya, disambut dengan tepuk tangan riuh para petani GP3K.

Petani juga mengeluhkan bahwa harga beli gabah oleh Bulog selalu turun pada saat musim panen, dan Dahlan menjelaskan "Pemerintah sudah memperbaiki sistem pembelian gabah oleh Bulog tetapi hasilnya mungkin baru bisa dirasakan pada musim panen berikutnya. Kalau musim panen saat ini harga beli gabah oleh Bulog rendah ya jual aja kepihak lain yang harga belinya tinggi", ujarnya, disambut tawa riuh para petani.

Pada acara dialog kemarin juga dipaparkan konsep pengembangan industri pupuk organik sebagai pusat cluster aktivitas ekonomi pertanian oleh Dirut PT Pusri Arifin Tasrif yang disambut antusias oleh para distributor dan investor pupuk organik di Kabupaten Sragen yang akan dijadikan sebagai pilot project. (Sasono Handito)