Sikapi Pandemi Global dengan Ikhtiar dan Tawakal

28 Maret 2020 17:39 / Humas PG / 7964x dilihat

Virus corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Menurut World Health Organization (WHO), Covid-19 dapat menular melalui orang yang telah terinfeksi virus corona. Penyakit dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan kecil hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk. Oleh karena itu, penting untuk selalu menerapkan etika batuk dan bersin dengan menutup hidung dan mulut menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam. Bagi orang-orang yang sakit disarankan menggunakan masker untuk meminimalisir penularan pada orang-orang di sekitarnya. Namun demikian, tetap harus bijak dalam menggunakan masker, jangan sampai membeli masker dalam jumlah yang terlalu banyak, sehingga ketersediaannya tidak cukup untuk tenaga medis yang lebih membutuhkan. Virus dapat masuk melalui mulut, hidung dan mata dengan media tangan yang sangat rentan menyentuh permukaan kotor atau bahkan menjadi tempat perpindahan virus. Oleh karena itu, aktivitas cuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik menjadi solusi paling sederhana dalam upaya pencegahan virus ini. Namun jika tidak tersedia air mengalir dapat memanfaatkan cairan hand sanitizer.

Mudahnya penyebaran virus ini menyebabkan perlu adanya pembatasan ruang gerak manusia atau biasa disebut social distancing. Social distancing berupaya membatasi kontak fisik antar manusia untuk meminimalisir terjadinya perpindahan virus dari satu orang ke orang yang lain. Himbauan untuk melakukan aktivitas di dalam rumah oleh Pemerintah atau ramai di media social dengan hashtag di rumah aja (#dirumahaja) menjadi kampanye nasional dalam upaya social distancing ini.

Pemerintah secara resmi mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk dapat membatasi kegiatan di luar rumah, melakukan self quarantine dengan tetap berada di dalam rumah. Kegiatan keagamaan secara berjamaah pun dihimbau untuk dihentikan sementara, selama masa pandemic Covid-19 ini. Tak sedikit tempat wisata yang tutup untuk mencegah keramaian atau kerumunan publik, bahkan perusahaan banyak yang memberlakukan sistem WFH (Work From Home) atau bekerja dari rumah untuk karyawannya.

PT Petrokimia Gresik (PG), sebagai perusahaan #SolusiAgroindustri, dan anggota holding Pupuk Indonesia memberlakukan hal yang serupa. PG juga menerapkan berbagai kebijakan, dan langkah nyata sebagai upaya untuk mendukung dan membantu Pemerintah dalam mencegah penularan Covid-19.

Sistem WFH untuk karyawan menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas. Pertemuan rapat diganti dengan teleconference meeting, presensi karyawan pun tidak lagi menggunakan finger print namun sudah melalui aplikasi berbasis online: PetroStar, yang dilengkapi dengan GPS. Tidak hanya itu, perusahaan bekerja sama dengan Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG) untuk melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap orang-orang yang akan memasuki wilayah perusahaan, baik untuk karyawan maupun non karyawan. PG juga membuat bilik disinfektan bagi siapapun yang akan memasuki gedung perkantoran serta menempatkan cairan disinfektan berupa hand sanitizer di beberapa titik di gedung perusahaan yang sering dilalui. Hampir seluruh ruangan di perusahaan dilakukan penyemprotan disinfektan secara bergilir. Semua ini dilakukan dalam rangka meminimalisir penyebaran virus dengan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan steril.

Sebagai salah satu anak perusahaan BUMN (Pupuk Indonesia) yang wajib menerapkan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan), PG menginisiasi beberapa program untuk masyarakat sekitar perusahaan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19. Sejak Pemerintah menetapkan pandemi Covid-19 sebagai Bencana Nasional pada Sabtu (14/3/2020) oleh Presiden melalui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, PG telah mengalokasikan dana PKBL untuk turut serta mencegah penyebaran virus tersebut. Salah satunya pemberian paket disinfektan yang terdiri dari karbol, sabun cair dan sabun cuci tangan, hand sanitizer, serta 1 (satu) set peralatan kebersihan. Bekerja sama dengan Pengurus Masjid Nurul Jannah, PG mengawali pendistribusian bantuan ini ke tempat-tempat ibadah yang ada di sekitar perusahaan, yakni masjid, mushola dan gereja sebagai salah satu ruang publik yang sering dipergunakan oleh masyarakat.

Beberapa sumber mengklaim bahwa Covid-19 dapat sembuh sendiri oleh sistem imun (kekebalan) yang dimiliki oleh masing-masing tubuh manusia. Angka kematian di berbagai negara akibat virus ini sudah cukup menimbulkan keresahan, namun jangan panik. Jadikan angka pasien yang sembuh sebagai pacuan semangat dalam menghadapi pandemi ini. Kita harus yakin, kita mampu untuk melakukan pencegahan penularannya, kita bisa menjaga pola hidup bersih dan sehat dalam kegiatan sehari-hari.

Hari ini kita beribadah di rumah masing-masing, sementara tidak ada jamaah, mungkin terasa asing, tapi menjadi pilihan yang bijak demi keselamatan bersama di saat yang genting. Hari esok semoga jalanan ke tempat ibadah tak lagi sepi, tak ada lagi larangan pergi ke tanah suci, atau ke tempat ibadah manapun sesuai keyakinan kita masing-masing.

Hari ini mari kita bersatu padu, bersinergi untuk saling menjaga keselamatan bersama, dengan senantiasa berupaya mencegah penyebaran Covid-19. Selalu bertawakal, dan berdoa, memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar Corona ini segera sirna, dan berganti dengan kondisi yang jauh lebih baik, dan bahagia. Ria Hermila