sahabatpetani.com – Ribuan manusia membanjiri Lapangan Brawijaya, Desa Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi pada Minggu (1/4). Mereka kompak bergoyang mengikuti alunan musik ndangdut di panggung gembira yang diselenggarakan oleh Petrokimia Gresik. Terik matahari yang semakin menyengat tidak menyurutkan semangat penonton untuk terus berjoget. Sebagian besar pengunjung acara yang diusung dengan nama “Gebyar PHONSKA Plus” ini, adalah anak-anak muda keluarga petani Purwoharjo, Purworejo, Jajag, dan sekitarnya.
Luqman Harun, Manager Pemasaran Petrokimia Gresik, mengatakan bahwa hiburan rakyat ini merupakan salah satu ungkapan rasa terima kasih kepada petani Banyuwangi. Khususnya petani-petani yang tetap setia menggunakan PHONSKA Plus, pupuk NPK dengan tambahan S dan Zn, produksi Petrokimia Gresik. “Selain itu, agar petani di Banyuwangi semakin mengenal PHONSKA Plus, yang sudah terbukti keandalannya dalam meningkatkan hasil panen berbagai komoditas,” jelasnya.
Kesetiaan petani Banyuwangi pada PHONSKA Plus, menurut Luqman, bukan isapan jempol belaka. Hal ini dibuktikan dengan serapan pupuk tersebut di kabupaten ujung Timur pulau Jawa ini, mencapai lebih dari 2.000 ton pada tahun 2017. “Penjualan PHONSKA Plus di Banyuwangi merupakan tertinggi di Indonesia, disusul oleh Jember dan Malang. Di Banyuwangi, serapan PHONSKA Plus terbanyak di kecamatan-kecamatan yang petaninya membudidayakan hortikultura, seperti buah naga, jeruk dan durian ” ujarnya. Luqman menyampaikan, apresiasi Petrokimia Gresik juga ditujukan pada kios dengan jumlah penjualan tertinggi.
Disela-sela pesta musik dangdut tersebut, diumumkan enam kios yang mendapatkan piagam dan hadiah berupa peralatan elektronik, mulai televisi LED hingga lemari es. Untuk tahun 2017, kios dengan serapan tertinggi urutan nomor satu dipegang oleh UD Sumber Rahayu, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangunrejo. Ali Maskur, pemilik kios tersebut, mengatakan bahwa tidak menyangka jika kiosnya mendapat penghargaan. Dia mengakui tidak tahu bakal ada acara seperti itu. Yang ada dalam pikirannya selama ini adalah, bagaimana merancang strategi agar PHONSKA Plus bisa diterima oleh pasar.
“Sebenarnya tidak susah ya, mengingat produk-produk Petrokimia Gresik, sudah melekat pada ingatan para petani. Dan PHONSKA (subsidi) sendiri sudah lebih dahulu dikenal oleh mereka, dan memang terbukti mampu meningkatkan panen,” ujar Ali. Diakuinya memang pada awalnya serapan tidak begitu banyak. Tapi setelah PHONSKA Plus diaplikasikan oleh beberapa petani dan berhasil meningkatkan kualitas dan kuantitas panen, serapannya terus meroket. Hingga akhir tahun 2017, angka penjualan PHONSKA Plus di kiosnya mencapai 180 ton.
Selain panggung hiburan, kata Luqman, panitia juga menyiapkan beberapa stan klinik pertanian. Sambil menikmati dentaman musik dangdut, mereka bisa bertanya apa saja berkaitan dengan masalah pertanian yang dihadapi petani. Mulai dari olah lahan, pemupukan, hingga pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit. “Kami menyiapkan klinik untuk konsultasi berkaitan dengan pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit, dengan melibatkan Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku. Selain itu juga ada stan dari Panaba (Persatuan Petani Buah Naga Banyuwangi), yang membuka klinik untuk konsultasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh petani buah naga,” terangnya. Dalam kesempatan itu Luqman juga menyampaikan, acara serupa akan digelar di Jember pada 3 April 2017. (Made Wirya)