Reporter : Deni Ali Setiono
Gresik (beritajatim.com) - Kantong pupuk urea bersubsidi per
awal Mei 2012 secara nasional mulai diseragamkan. Langkah ini diambil setelah
adanya perubahan nama holding company PT Pupuk Sriwidjaja menjadi PT Pupuk
Indonesia pada 18 April 2012. Hal senada juga diikuti produsen pupuk di Jatim,
PT Petrokimia Gresik (PG). Sebagai induk perusahaan yang berbasis di Gresik juga
turut menyeragamkan kantong pupuk urea bersubdisi di areanya.
Sekretaris
Perusahaan PT Petrokimia Gresik (PG), Ilham Setiabudi mengatakan, ada beberapa
alasan melatarbelakangi penyeragaman kantong pupuk urea
bersubsidi.
"Sesuai arahan dari Kementrian Pertanian sebelum ada
penyeragaman kantong pupuk bersubsidi. Mindset petani yang loyal pada satu merek
tertentu kontradiktif dengan sistem pembagian wilayah bagi produsen pupuk urea,"
ujarnya, Selasa (01/05/2012).
Ia menambahkan, selain alasan di atas.
Pupuk urea yang diproduksi anggota holding memiliki spesifikasi dan kualitas
yang sama. Untuk itu, menindaklanjuti hal ini. Pupuk Indonesia Holding Company
(PIHC) melakukan sosialisasi penyeragaman kantong sekaligus memperluas jaringan
distribusi yang masuk ke dalam wilayah kerja PT Petrokimia
Gresik.
"Tujuan utama penyeragaman kantong pupuk urea bersubsidi untuk
menghilangkan fanatisme produk urea tertentu di daerah wilayah kerja produsen
pupuk," tambahnya.
Rencananya kata Ilham Setiabudi, penggunaan kantong
baru pupuk bersubsidi akan dimulai pendistribusiannya ke gudang lini III dengan
masa transisi tiga bulan.
"Nantinya dalam masa transisi itu diharapkan
per awal Agustus 2012 sudah memakai satu kantong merek dengan nama dan logo
baru," tuturnya.
Di samping menyeragamkan kantong pupuk urea, kata Ilham
Setiabudi, manajemen PT Petrokimia Gresik dalam waktu dekat juga akan
menyeragamkan warna pupuk urea bersubsidi.
Disinggung mengenai kapasitas
volume pupuk urea yang dihasilkan PT Petrokimia Gresik saat ini. Dijelaskan
Ilham Setiabudi, produksi urea yang dihasilkan perusahaannya sebesar 332.601
ton. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan dibangunnya
pabrik baru lagi. [dny/but]
Har.