PT Petrokimia Gresik Meraih Juara III

03 Oktober 2012 10:59 / Humas PKG / 5968x dilihat

PT Petrokimia Gresik (PKG) meraih Juara III Kategori Privat Non Keuangan Non Listed pada perhelatan Annual Report Award (ARA) 2011. Trophy kemenangan PKG diterima oleh Direktur Komersil PKG, Nugroho Purwanto, pada malam penganugerahan ARA 2011 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta (18/09/12). ARA 2011 ini diikuti oleh 200 perusahaan, terdiri dari BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta, baik yang tercatat di bursa efek (listed) maupun yang non listed. Jumlah peserta ini meningkat dari tahun lalu yang diikuti oleh 191 perusahaan.

Acara puncak ARA 2011 ini dihadiri oleh Meneg BUMN, Dahlan Iskan, Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), dan pejabat instansi terkait dengan kegiatan ini. Pada kesempatan tersebut, Menkeu, Agus Martowardojo mengaku gembira dengan adanya kenaikan peserta ARA 2011. “Kondisi ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjunjung tinggi penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG)’, ujar Menkeu.

Penyelenggaraan ARA bertujuan meningkatkan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada umumnya. Dan secara khusus meningkatkan penerapan prinsip-prinsip transparansi di sektor dunia usaha. Kriteria penilaian ditekankan pada kualitas dari informasi yang dicantumkan dalam laporan tahunan perusahaan. Menurut Ketua Panitia Pengarah ARA 2011, Ngalim Sawega, kriteria penilaian ini direview setiap tahun, disesuaikan dengan perkembangan terkini dari praktek GCG.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan, mendorong BUMN untuk terbuka dalam tata kelola perusahaan, karena hal ini berkaitan dengan keterbukaan korporasi. “Kalau terbuka itu kewajiban BUMN. Apalagi kalau emiten. Emiten itu kan punya publik, jadi perlu keterbukaan informasi”, jelas Dahlan Iskan.

Annual Report Award ini merupakan agenda tahunan yang terselenggara berkat kerjasama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Kuangan dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Negara BUMN, Bank Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia, Bursa Efek Indonesia, dan Komite Nasional Kebijakan Governance. (Hartono)