Gresik (beritajatim.com)-
Produsen pupuk berskala nasional PT Petrokimia Gresik (PG)
mengembangkan benih padi terbaru petroseed. Pengembangan benih ini
dilakukan sebagai antisipasi menghadapi persaingan bisnis pertanian yang
semakin ketat.
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik (PG) Hidayat
Nyakman mengatakan, terobosan baru ini dilakukan agar ke depan mampu
bertahan sebagai market leader di pasar core bisnis pertanian. "Salah
satu inovasi yang dikembangkan menghadapi persaingan bisnis pertanian
yang ketat. PT PG mengembangkan benih unggul padi Petroseed," ujarnya,
Kamis (29/03/2012).
Hidayat Nyakman menambahkan, benih padi
petroseed sebetulnya sudah dikembangkan sejak 2007. Benih ini merupakan
benih padi varietas Ciherang. "Keunggulan dari benih ini adalah tahan
wereng coklat biotipe 2,3 dan tahan terhadap bakteri hawar strain III
dan IV," tambahnya.
Selain mengembangkan benih terbaru lanjut
Hidayat Nyakman, PT PG juga memperluas Pabrik Phonska yang
direalisasikan dengan pembangunan Pabrik Phonska IV. "Sekarang Phonska
IV masih menjadi produk leader paling diminati petani untuk jenis pupuk
majemuk," tuturnya.
Mengenai difokuskannya inovasi benih padi
sebagai pilihan utamanya. Dijelaskan Hidayat Nyakman, hal ini
dilatarbelakangi karena benih merupakan komponen utama pencapaian
swasembada pangan. "Benih sangat mempengaruhi hasil panen. Sebab,
penggunaan benih padi turunan oleh petani akan menyebabkan turunnya
potensi hasil dan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit,"
paparnya.
Ia juga mengungkapkan, alasan kedua dikembangkannya
benih petroseed karena ke depan luas areal tanam padai dari tahun ke
tahun meningkat. Berdasarkan catatan PT Petrokimia Gresik pada 2011 luas
areal tanam padi secara nasional mencapai 13.224.379 hektar. Sehingga,
kebutuhan benih padi nasional (asumsi penggunaan benih 25 kg/ha)
mencapai 330.610 ton.
Sementara itu, luas tanam di Jawa Timur mencapai 1.945.712 hektar sehingga kebutuhan benihnya mencapai 48.650 per kilo.[dny/ted]
Reporter :
Deni Ali Setiono
Har.