Gresik (beritajatim.com) - PT Pupuk Indonesia (persero) menyatakan proyek pembangunan Gresik Gas Cogeneration Plant (GGCP), yang berada di anak usahanya PT Petrokimia Gresik (PG) ditargetkan rampung pada bulan September 2017.
Proyek GGCP itu nantinya untuk mendukung operasional pabrik baru PG yaitu, Pabrik Amurea II.
Proyek GGCP merupakan bentukan anak usaha baru PT Pupuk Indonesia (persero), yakni PT Pupuk Indonesia Energi (PI-Energi), yang bergerak di bidang energi. Keberadaan PI-Energi itu untuk memenuhi kebutuhan listrik, dan uap PT Petrokimia Gresik terkait proyek pembangunan pabrik baru PG.
Dirut PT Pupuk Indonesia (persero), Aas Asikin Idat mengatakan, di awal 2016 sudah terlihat pengembangan salah satu anak usahanya. Termasuk diantaranya pengembangan yang dilakukan PT Petrokimia Gresik.
"Ini merupakan sinergi, bagi Pupuk Indonesia ada nilai tambah. Sedangkan bagi PT Petrokimia Gresik juga ada added value. Sehingga, bisa bersaing dengan korporasi lain," katanya kepada wartawan usai Pemancangan Tiang Pertama Proyek GGCP, PT Pupuk Indonesia di Gresik, Sabtu (30/01/2016).
Lebih lanjut Aas Asikin Idat mengatakan, proyek GGCP harus selesai tepat waktu. Pasalnya, hal ini berhubungan dengan keberlangsungan proyek pembangunan Pabrik Amurea II dan Pabrik Pupuk Phonska V yang akan berperasi pada 2017.
"Proyek semua itu untuk mendukung ketahanan pangan. Jadi jangan molor pembangunanannya," tuturnya.
Saat ditanya mengenai grand design anak usaha PT Pupuk Indonesia (persero) ke depannya. Dijelaskan Aas Asikin Idat, harapannya dengan adanya sinergi ini. Produk yang dihasilkan bisa bersaing bahkan, bahan bakunya lebih murah sehingga, otomatis akan lebih efisien.
"Anak usaha Pupuk Indonesia seperti PT Pupuk Sriwijaya, PT Iskandar Muda, PT Pupuk Kujang, PT Petrokimia Gresik, dan PT Rekayasa Industri memerlukan produk semaksimal mungkin. Salah satu diantaranya energi yang memberikan dampak serta nilai tambah, atau added value," tuturnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Dirut PT Pupuk Indonesia (PI-Energi), Tentaminarto.TF menyatakan perusahaannya akan membangun pembangkit tenaga listrik, dan uap berbahan bakar gas bumi (Gas Cogeneration Plant), atau GCP dengan kapasitas terpasang 22 MW listrik, dan 160 ton per jam uap.
"Listrik yang dihasilkan PI-Energi akan disalurkan ke Pabrik Amurea II dan pabrik lainnya di PG," paparnya.
Ia menambahkan, proyek GCP yang digarap PI-Energi kontraktornya dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP), dengan nilai kontrak sekitar USD 47 juta.
"Kedepannya GCP akan mampu memproduksi 160 THP uap yang berasal dari satu package boiler berkapasitas 100 TPH, dan satu heat recovery steam generation boiler berkapasitas 60 TPH. Satu generator turbin gas berdaya 22 MW dipasang untuk memenuhi kebutuhan listrik PKG," pungkasnya. [dny/ted]