PKG Harus Memiliki Produk Yang Tidak Dimiliki Negara Lain

04 September 2014 07:12 / Humas PKG / 8346x dilihat

Petro

Agrifood Expo (PAE) adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh PT

Petrokimia Gresik (PKG) berkaitan dengan hari ulang tahun perusahaan, serta

bertujuan untuk mengekpose berbagai produk hasil riset PKG dan hasil pertanian

dengan berbagai produk olahannya. Selain itu juga merupakan obyek wisata agro

untuk menarik minat pengunjung terhadap sektor pertanian, sekaligus memperkenalkan

Kebun Percobaan (Buncob) PKG dengan segala kegiatan, sarana dan prasarananya

agar lebih diketahui oleh masyarakat, terutama bagi petani dan peminat

pertanian. Penyelenggaraan PAE merupakan salah satu upaya PKG dalam mendukung

kemajuan sektor pertanian yang memiliki peran strategis dalam pembangunan

nasional.

PAE digelar oleh PKG sejak tahun 2001, di mana pada saat itu hanya melibatkan petani binaan yang berada di wilayah kabupaten Gresik. Mulai tahun 2007 PAE diikuti juga oleh mitra binaan dan pelaku bisnis pertanian dari luar wilayah Gresik. Lokasi penyelenggaraannya berada di areal Buncob, Kompartemen Riset PKG, jalan Notoprayotno, Gresik. Rangkaian kegiatannya meliputi pameran/expo berbagai produksi inovasi PKG dan bazar aneka hasil pertanian, produk olahan, tanaman hias dan bibit tanaman buah. Selain itu juga diadakan Sarasehan Petani sebagai ajang tukar menukar pengalaman dan keberhasilan aplikasi produk pupuk PKG.

Pelaksanaan Petro Agrifood Expo (PAE) ke 12 tahun 2014 kali ini terasa lebih istimewa dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Pembukaan secara resminya (28/08/2014) dilakukan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Suswono, serta dihadiri oleh Dirjen Prasarana & Sarana Pertanian Sumarjo Gatot Irianto, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, Bupati Bondowoso, Bupati Situbomdo, Bupati Bojonegoro, Forpimda Gresik, Direktur Utama PKG Hidayat Nyakman beserta jajaran Direksi dan manajemen PKG. Kegiatan yang berlangsung tanggal 28-31 Agustus 2014 ini, pelaksanaannya dirangkai menjadi satu dengan pelaksanaan Jambore Nasional PATRA (Pelatihan Anak Tani Remaja) I, serta dilengkapi peluncuran tiga produk inovasi baru PKG.

Jambore Nasional PATRA I adalah ajang pertemuan dan kompetisi anak petani untuk menunjukkan inovasi dan kreativitasnya dalam menggunakan produk PKG pada komoditi tanaman pangan. Sedangkan produk baru yang dilaunching PKG pada PAE 2014 terdiri dari Petro Biofeed yang merupakan probiotik ruminansia (ternak sapi, domba, dll), probiotik untuk unggas dengan nama Petro Chick, dan benih jagung hibida Petro Hi-Corn varietas Bima 14 Batara hasil kerjasama pengembangan antara PKG dan Balai Penelitian Tanaman Serelia, Maros.

Peluncuran tiga produk baru ini menambah daftar panjang produk inovasi PKG. Pada PAE 2013 lalu PKG juga meluncurkan empat produk inovasinya, yaitu benih cabe merah unggul Petro Chili, beras dengan indeks glikemik rendah Fitrice, pupuk mikro majemuk untuk sawit Kalsipalm, dan NPK Kebomas Nitrat tanpa Klor (NPK 12-11-20) untuk tembakau.

Direktur Utama PKG Hidayat Nyakman pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan riset PKG selain ditujukan pada inovasi dan pengembangan varian jenis pupuk anorganik dan organik, juga probiotik untuk ternak dan perikanan, benih tanaman pangan dan hortikultura, serta pengolahan hasil tanam. Peluncuran produk-produk inovasi tersebut adalah bentuk diversifikasi bidang usaha yang sudah lama dikembangkan oleh PKG. “Pengembangan produk inovasi ini bertujuan agar usaha PKG bisa mencakup seluruh sub sistem sektor pertanian”, ujar Dirut.

Pengembangan produk pupuk non subsidi dan peluncuran berbagai produk inovasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, serta merespon permintaan pasar yang semakin berkembang dan kompetitif. Sebagai produsen pupuk terlengkap dan terbesar di Indonesia, PKG berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam pencapaian ketahanan pangan nasional, dan peningkatan pengembangan pertanian di Indonesia. Wujud komitmen tersebut antara lain adanya beberarapa proyek pengembangan yang sedang dan akan dilakukan oleh PKG dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi pupuknya, serta sebagai upaya pengurangan impor bahan baku, terutama Asam Fosfat dan Asam Sulfat. PKG juga melaksanakan kewajiban moralnya untuk melakukan edukasi kepada petani tentang tatacara budidaya tanaman yang baik dan benar, pentingnya pemupukan berimbang dan 6 tepat (jumlah, tempat, jenis, harga, mutu, waktu). Sosialisasi pemupukan berimbang dilakukan di berbagai daerah, disertai dengan demplot ujicoba aplikasi pupuk. “Program-program yang digagas oleh pemerintah dalam upaya peningkatan ketahanan pangan nasional, seperti Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) menjadi perhatian PKG guna meningkatkan hasil yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani.

Untuk pupuk non subsidi, PKG terus meningkatkan pengembangan produk-produk inovasi yang berorientasi pasar, antara lain dengan membuat pupuk spesifik komoditi dan spesifik lokasi. Menurut Mentan Suswono, basis ketahanan pangan kita haruslah kemandirian dan kedaulatan pangan. Kuat pangan jangan sumbernya impor tetapi ada peningkatan produksi, ektensifikasi lahan dan diversifikasi pangan. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui pengembangan dan penelitian seperti yang dilakukan oleh PKG. Namun dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) yang akan diberlakukan mulai 31 Desember 2015, PKG harus terus mengembangkan riset dan produk-produk inovasinya. “Kalau perlu Petrokimia Gresik membuat produk yang tidak diproduksi oleh negara lain”, ujar Mentan. Produk tersebut haruslah memiliki keunggulan bersaing yaitu di kualitas dan harga. Dengan kata lain memiliki kualitas yang lebih baik namun harganya lebih murah.

Di ajang PAE 2014 yang mengangkat tema ‘Melalui Inovasi Kita Tingkatkan Daya Saing Dalam Rangka Mendukung Tumbuh dan Berkembangnya Perusahaan’ ini juga diselenggarakan Sarasehan Petani Teladan. Sarasehan bertema ‘Yang Muda, Yang Bertani’ ini diikuti oleh 132 petani dari Jawa Barat, Banten, DIY, Jateng, Jawa Timur, dan 50 anggota PATRA dari seluruh Indonesia. Acara bergengsi ini menghadirkan pembicara Prof. Dr. Ir. Sumardjo M.S, Guru Besar IPB Bidang Penyuluhan Pembangunan. (Hartono)