Para pengusaha muda Jatim dapat berperan serta mewujudkan ketahanan nasional dengan ambil bagian dalam pengembangan bisnis di sektor pertanian dan PT Petrokimia Gresik (PG) juga menyediakan berbagai opsi bisnis dengan pola kemitraan. Beberapa pilihan pengembangan bisnis dengan pola kemitraan yang ditawarkan adalah Mitra Produksi Petroganik, Mitra Produksi Petroseed, Mitra Produksi FitRice, dan Waralaba Petromart.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rahmad Pribadi, Direktur SDM & Umum PG pada kegiatan Rakerda XIII dan Diklatda HIPMI Jatim (15/12) di Hotel Mercure, Surabaya. Selain itu, PG juga berharap akan ada bentuk kerjasama dengan HIPMI yang dapat memberikan nilai tambah untuk sektor pertanian Jawa Timur sekaligus membantu pengembangan entrepreneurship di Jawa Timur.
Pada kegiatan yang diselenggarakan oleh HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Jatim, terdapat beberapa pembicara yang juga memberikan materi yaitu Orias Petrus Moedak selaku Direktur Utama Pelindo III (Persero), Laksda TNI Darwanto selaku Pangarmatim, dan Gus Ipul selaku Wakil Gubernur Jatim. Hadir juga dalam kesempatan ini Dewan Komisaris PG, Yoke C. Katon
Dalam sambutannya, Gus Ipul memberikan wejangan bahwa meskipun HIPMI beranggotakan pengusaha muda, tetapi secara keseluruhan mereka adalah para pelaku perekonomian di Jawa Timur yang sangat diperhitungkan dalam rangka kemajuan Jawa Timur.
"Meskipun mereka masih muda, tetapi keberadaannya sangat diperhitungkan bagi perekonomian Jawa Timur. Oleh karena itu kami berharap bahwa hasil Rakerda ini nantinya mampu mendongkrak perekonomian Jawa Timur, dan saya percaya HIPMI Jawa Timur mampu melakukan itu," ujar Gus Ipul. “Pemerintah provinsi tidak lupa berterima kasih kepada BUMN-BUMN yang berada di Jawa Timur seperti PG dan Pelindo atas kerjasama dalam mewujudkan suasana bisnis yang kondusif di Jawa Timur.
Pada akhir sesi, Pangarmatim menyatakan bahwa TNI selalu siap membantu Negara dalam mewujudkan ketahanan pangan dan ketahanan nasional dengan menciptakan stabilitas keamanan dalam negeri. Hal tersebut tentu akan mendorong para pelaku bisnis untuk mampu bersaing dalam pembangunan ekonomi nasional demi kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karenanya diperlukan kerja sama yang komprehensif dan integral serta kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas dari seluruh komponen bangsa ini, agar pembangunan perekonomian terutama di sektor pertanian memiliki daya saing. yesky/isp.-