PG Panen Demplot Tembakau di Lombok Timur

16 September 2016 09:16 / Humas PG / 7988x dilihat

PT Petrokimia Gresik (PG) panen demonstration plot (demplot) tembakau di Desa Sukadana, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (15/9/2016). Hadir dalam panen demplot Direktur Pemasaran (Dirsar) PG, Meinu Sadariyo dan Direktur SDM & Umum PG, Rahmad Pribadi.

Dirsar dalam sambutannya mengatakan, tembakau dikembangkan lantaran memiliki nilai ekonomi tinggi. Tembakau menjadi komoditas unggulan NTB. Produktivitas tembakau di NTB lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional, yaitu 1,5 ton per hektare (ha). Produktivitas nasional hanya 0,8 ton per ha.

“Produktivitas tembakau nasional terus menurun. PG selaku produsen pupuk ikut bertanggungjawab untuk melakukan terobosan, sehingga produksi tembakau menjadi meningkat,” ujar Dirsar.

Kompartemen Riset PG senantiasa berinovasi. Intensif melakukan penelitian dalam rangka menghasilkan produk yang bisa dipersembahkan kepada petani.

Tembakau demplot ini merupakan tanaman hasil pemupukan NPK Kebomas dan ZK. Sedangkan NPK Kebomas yang digunakan berformulasi kandungan N sebesar 12%, P 11%, dan K 20%. NPK ini untuk melengkapi pupuk tembakau yang ada di pasaran. Hadirnya formula ini bisa menjadi pilihan petani.

“Panen demplot ini bisa memberikan inspirasi petani untuk beralih ke NPK Kebomas. Pupuk ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas,” ujar Dirsar.

PG terus menciptakan pupuk yang efektif dan efesien, karena pupuk bagian penting dari tanaman. Kandungan tanah di setiap daerah berbeda, tapi produksi NPK PG bisa disesuaikan dengan permintaam petani dan kondisi tanah setempat, sehingga formulanya tepat.

Selain manajemen PG, panen demplot ini juga dihadiri oleh perwakilan Gubernur NTB, Ketua Asosiasi Petani Tembakau (APTI) Lotim, Ketua Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB, dan pejabat setempat.

Hasil sementara kajian BPTP Provinsi NTB, tanaman tembakau yang menggunakan NPK Kebomas produktivitasnya meningkat.

Suudi, peneliti BPTP Provinsi NTB dalam presentasinya menyampaikan, NPK 12, 11, 20 mampu meningkatkan daun orange tembakau di Lombok Timur. Daun orange inilah yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan diharapkan petani. Penelitian dilakukan di Desa/Kecamatan Terara, lokasinya tidak jauh dari Desa Sukadana tempat demplot.

“Juni melakukan demplot. Karena belum sampai panen akhir, data yang ada di kami sampai penen kelima,” ujar peneliti BPTP.

Kesimpulan sementara, pertumbuhan agronomi baik, seperti tinggi tanaman ada peningkatan 3 sampai 4 persen dibandingkan dengan NPK yang digunakan petani sebelumnya. Panen pertama menghasilkan berat oven 7-8 persen dari berat basahnya. Panen kedua mulai kelihatan kenaikan 8-10 persen, dan mencapai 16 persen pada panen kelima.

“Data yang ditampilkan belum final. masih ada dua data lagi, untuk panen selanjutnya,” tanda peneliti BPTP.

Setelah dioven dan digrading, persentase daun orange meningkat. Sebaliknya daun coklat menurun. Visual daun orange NPK Kebomas lebih muda, sedangkan NPK sebelumnya cenderung orange tua. Proses penuaan daun NPK Kebomas juga lebih cepat.

Ketua APTI Lotim, Lalu Sahabudin berterimakasih kepada PG karena kerjasama dengan APTI untuk membuat demplot seluas 1,5 ha di Dusun Gundem, Desa Sukadana, Kecamatan Terara.

Alhamdulillah hasil dari NPK Kebomas sangat luar biasa. Jadi APTI tidak meragukan bila petani di Lombok menggunakan NPK Kebomas. Saya berharap bantuan pupuk yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi atau Kabupaten nanti adalah NPK Kebomas, sehingga produktivitas petani tembakau bisa meningkat. Kesejahteraan petani petani pun meningkat,” ujar Ketua APTI Lotim.

Selain itu, APTI berharap PG bisa menjadi "ayah" untuk menuntun dan membina petani di Lombok supaya bisa menanam tembakau dengan baik.

Dalam sambutan Gubernur NTB yang dibacakan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Lahan Perkebunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB), Ramlan Yugiharto disebutkan, Pemprov NTB telah menetapkan tembakau sebagai komoditas andalan.

Tahun 2016, NTB memiliki potensi pengembangan tembakau seluas 59.055 ha. Terdiri dari tembakau rakyat seluas 16.353 ha, dan tembakau virginia 42.302 ha.

Produktivitas tembakau virginia untuk tiga tahun ini pada lahan 23.786 ha, memiliki rata-rata produksi 37.481 ton per tahun. Produktivitasnya rata-rata 1,57 ton per ha.

Jumlah perusahaan mitra yang menjadi penampung atau pembeli tembakau virginia di Pulau Lombok tahun 2106 berjumlah 15 perusahaan, dengan target areal tanam seluas 15.199 ha dan produksi 29.530 ton per tahun.

"Kami juga banyak mengucapkan terimakasih kepada PG yang telah melakukan demplot dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas tanaman tembakau di NTB. Harapan kami demplot dilakukan lebih luas lagi hingga kabupaten lain di Pulau Lombok, makin baik hingga di Pulau Sumbawa," ujar Kabid.*/isp.-