Editor: Adi Agus Santoso | Reporter : Adi Agus Santoso
SURYA Online, GRESIK - Bulan Agustus dan September adalah masa berat bagi petani, karena merupakan puncak musim kemarau sehingga banyak tambak maupun sawah yang puso karena kekeringan. Imbasnya, penjualan pupuk produk PT Petrokimia Gresik selama bulan tersebut juga mengalami penurunan permintaan.
Ilham Setiabudi, Sekretaris Perusahaan PT PG mengatakan, untuk mengantisipasi musim penghujan atau masa tanam I pada bulan Oktober, PT PG akan menerapkan strategi push dan pull dengan menyiapkan 1.727.639,15 ton pupuk dari empat jenis produksi PT PG.
"Rinciannya, jenis urea 43.986,52 ton, ZA 288.696,36 ton, SP36 442.345,46 ton, NPK Phonska 775.249,7 ton dan Petroganik 178.261,1 ton," ujar Ilham Setiabudi usai peletakan batu pertama program bedah rumah untuk 20 unit di Kelurahan Tlogo Pojok, Selasa (9/10/2012).
Menurut ilham, strategi push adalah PKG menyediakan stok pupuk dari lini I (gudang penyangga) hingga ke kios pengecer (lini IV). Sedanglan push adalah melakukan sosialisasi pemumpuka berimbang dengan pola 5:3:2. Formulasi 500 kg pupuk organik, 300 kg pupuk NPK dan 200 kg pupuk urea untuk setiap 1 hektar. "Dari ujicoba dan pengalaman, program ini mampu menaikkan produksi Gabah Kering Panen (GKP) antara 1-2 ton dari kisaran 5-6 ton/hektar," ujar Ilham.
PT PG, kata Ilham, berupaya memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani se Indonesia. Untuk mendukung rencana itu, saat ini PG tengah membuat perluasan dermaga dengan nilai proyek lebih dari Rp 500 miliar yang ditargetkan selesai tahun 2013. Perluasan dermaga ini, untuk kelancaran bahan baku pupuk yang khusus didatangkan dari luar negeri. "Kita juga akan menambah kapasitas produksi pupuk dengan membangun pabrik Ammurea II dan Phonska V," tambah Ilham.
Saat ini, PT PG mendapat tugas dari pemerintah untuk mendukung Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Koperasi (GP3K). Tahun 2012, GP3K PT PG mendapat tugas di lahan garapan seluas 70.000 hektar. Sedangkan untuk tahun 2013, tugas itu meningkat sampai 450 persen atau seluas 320.000 hektar. "Kalau GP3K tahun 2012 hanya untuk tiga provinsi, yaitu Jatim, Jateng dan Jogya. Tetapi di GP3K 2013, kita mendapat tugas mengcover lahan di 13 provinsi se Indonesia," tegas Ilham Setiabudi.
Meningkatnya lahan yang dikawal PT PG, kata Ilham karena GP3K yang dikawal PT PG dinilai berhasil meningkatkan hasil panen dari rata-rata 5,97 ton/ha menjadi 7,42 ton/ha atau meningkat 1,45 ton/ha. Bila dikonversi dalam rupiah, setiap harga GKP bulan September naik di angka Rp 4.450 maka meningkat menjadi Rp 6.185.500 untuks setiap hektarnya. "Sampai bulan September 2012, PT PG telah menyalurkan dana PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) untuk GP3K sebesar Rp 16 miliar," pungkas Ilham Setiabudi.
http://surabaya.tribunnews.com/2012/10/09/petrokimia-siapkan-17-juta-ton-pupuk