Petrokimia Gresik Raih Predikat Indonesia Trusted Company

21 Desember 2015 10:34 / Humas PG / 6514x dilihat

Dalam CGPI Award Tahun 2015, PT Petrokimia Gresik kembali mendapatkan anugerah sebagai “Indonesia Trusted Company”. Penghargaan ini diberikan kepada PT Petrokimia Gresik karena berhasil menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) berdasarkan penilaian menggunakan Corporate Governance Perception Index (CGPI).

Penghargaan diterima langsung oleh Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik Wahjudi, Kamis (17/12) dalam acara Awarding Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2015 di Hotel Shangri-La, Jakarta. Peserta CGPI Award Tahun 2015 diikuti oleh 23 perusahaan yang meliputi 12 perusahaan publik (Emiten), 3 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 7 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan satu perusahaan keuangan syariah. PT Petrokimia Gresik termasuk dalam kategori BUMS.

Penghargaan yang digelar oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) bekerjasama dengan majalah SWA mengambil tema “GCG dalam Perspektif Penciptaan Nilai”. Menurut G. Suprayitno, Chairman The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), dengan mengusung tema ini diharapkan dapat membuka prespektif bahwa penerapan GCG bukanlah menjadi penghambat bagi kemajuan bisnis perusahaan, tapi justru dapat dijadikan alat pendukung pencapaian kinerja bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang. “Menciptakan nilai bagi stakeholders merupakan salah satu jaminan untuk menjaga kelangsungan bisnis dan operasi perusahaan dengan tetap memperhatikan aspek kepatuhan (compliance) dan kepatutan (conformance) seiring dengan pencapaian kinerja (performance) yang diharapkan,” kata G. Suprayitno.

IICG menggunakan 12 aspek yang menjadi dasar/indeks dalam proses penilaian yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness didukung pula oleh aspek kepemimpinan, strategi dan kebijakan, sistem pengelolaan risiko, kebijakan dan etika bisnis, sistem pengembangan kapabilitas organisasi dan individu, serta sistem penciptaan nilai tambah Perusahaan. Penilaian melalui empat tahapan yaitu penilaian mandiri (self assesment) dengan pengisian kuesioner oleh responden internal dan eksternal, penyampaian dan kelengkapan dokumen, penyusunan makalah, serta observasi untuk menguji makalah yang disertai verifikasi proses dari data dan informasi yang telah dikirim sebelumnya.

Dalam acara tersebut, G. Prayitno juga menilai bahwa penerapan GCG PT Petrokimia Gresik telah berorientasi dalam penciptaan nilai serta memiliki komitmen yang baik dengan membentuk lingkungan kerja yang terbuka sehingga memungkinkan para anggotanya bereksperimen dengan ide-ide yang baru, berkomunikasi dan berhubungan secara efektif satu sama lain, dan dapat memahami keterkaitan antara pekerjaan yang dilakukan dan performansi yang dicapai perusahaan.

Selain itu, PT Petrokimia Gresik dinilai juga telah memiliki komitmen yang baik dengan membentuk sistem evaluasi yang memungkinkan anggota perusahaan untuk meninjau ulang dan melakukan perbaikan atas proses kerja yang dilakukan, memberikan penghargaan dan pengakuan atas capaian yang diperoleh anggota perusahaan, menciptakan iklim yang kondusif bagi penyebarluasan hasil pelatihan dan pembelajaran, serta telah membangun sistem Knowledge Management.

Hal ini merupakan pengakuan sekaligus tantangan bagi PT

Petrokimia Gresik untuk senantiasa menerapkan tata kelola perusahaan yang lebih

baik lagi di masa yang akan datang. (Agus

M)