Petrokimia Gresik Kebut Ekspansi Pabrik

15 Januari 2014 11:42 / http://www.bisnis-jatim.com / 9881x dilihat

Tri Dirgantara Pamenan

bisnis-jatim.com, GRESIK – PT Petrokimia Gresik terus memacu pengerjaan ekspansi pabrik untuk merealisasikan target penambahan kapasitas produksi dari total sebesar 6 juta ton saat ini menjadi 8,5 juta ton pada 2017.

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman mengatakan dalam tiga tahun ke depan BUMN tersebut diharapkan sudah dapat meningkatkan kapasitas produksi pupuk dari 4,39 juta ton per tahun menjadi 5,32 juta ton per tahun.

“Untuk produk non pupuk, kapasitas produksinya kami harapkan juga dapat dipacu dari 1,6 juta ton per tahun menjadi 3,23 juta ton per tahun,” ujarnya dalam forum audiensi dengan media di kantor pusat Petrokimia Gresik, di Gresik, Jawa Timur, Senin (13/1/2014).

Ekspansi pabrik pupuk dilakukan terhadap produk pupuk urea, fosfat, ZA, NPK, maupun K2SO4. Untuk produk nonpupuk penambahan kapasitas produksi dilakukan pada produk amoniak, asam sulfat, asam fosfat, dan cement retarder.

Dia menjelaskan untuk proyek Amoniak Urea II yang telah mendapatkan jaminan alokasi gas dari Blok Madura Strait pada akhir tahun lalu, diharapkan HoA-nya sudah dapat ditandatangani pada bulan ini dan proses pengerjaan pabrik sudah dapat dimulai pada Juli tahun ini. “Saat ini masih dalam proses tender.”

Proyek Amoniak Urea II rencananya akan dikerjakan dalam waktu 33 bulan, terdiri dari pabrik amoniak dengan kapasitas 660.000 ton per tahun, pabrik urea sebesar 570.000 ton per tahun, dan tangki amoniak berkapasitas 20.000 ton.

Selain proyek Amoniak Urea II, Hidayat mengungkapkan perusahaan itu kini juga tengah memacu penyelesaian proyek revamping pabrik asam fosfat. Diharapkan proyek tersebut dapat dirampungkan pada 2015.

STUDI KELAYAKAN

Perusahaan pupuk yang berbasis di Gresik itu juga tengah menyiapkan studi kelayakan untuk pengerjaan proyek amonium sulfat IV dan kalium sulfat II. Direncanakan pabrik amonium sulfat IV dapat menghasilkan pupuk ZA sebesar 350.000 ton per tahun. Sedangkan pabrik kalium sulfat II direncanakan memproduksi ZK sebanyak 10.000 ton per tahun dan asam klorida (HCl) sebanyak 12.000 ton per tahun.

Jika seluruh rencana ekspansi produksi tersebut terealisasi, Hidayat optimistis Petro akan dapat memacu lebih cepat lagi kinerjanya.

Sepanjang 2013, perusahaan tersebut berhasil membukukan penjualan sebanyak Rp24,79 triliun, lebih besar dibandingkan dengan target yang dipatok di RKAP yaitu Rp24,25 triliun. Pada periode yang sama, raihan laba perusahaan itu juga meningkat dari Rp1,39 triliun pada 2012 menjadi Rp1,58 triliun pada 2013.

Untuk tahun ini, kendati dibayangi trend harga komoditas sedang turun dan bersamaan dengan digelarnya Pemilu, Hidayat yakin perusahaan akan tetap dapat menjaga pertumbuhan kinerja.

“Kami yakin, siapapun yang menang [dalam Pemilu], ketahanan pangan akan tetap menjadi program utama. Karena itu, kebutuhan pupuk juga akan terus tumbuh,” ujarnya.

http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2014/01/14/petrokimia-gresik-kebut-ekspansi-pabrik/