29 Jul 2013 05:44:07| Karkhas | Penulis : Abdul Malik
Arnawi (59) tidak seperti biasanya makan nasi secara lahap, sebab dirinya harus berhati-hati bila mau makan nasi untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tidak terkena obesitas (kegemukan).
Namun malam itu, setelah berbuka puasa, warga Jalan Kampar, Randuagung, Gresik itu tidak ragu lagi untuk makan nasi secara lahap, sebab beras yang digunakan makan adalah "Fit Rice" yang merupakan produk inovasi keluaran PT Petrokimia Gresik (PKG).
Menurut dia, ketidakraguannya dalam melahap "Fit Rice" itu setelah melihat brosur dan keterangan yang tertera pada produk tersebut, sehingga Arnawi kini bisa memakan nasi secara nyaman dengan menggunakan "Fit Rice" tanpa adanya ketakutan dengan obesitas yang diderita.
"Awalnya saya ragu, sebab bentuk nasinya berbeda, yakni agak kekuningan dengan nasi pada umumnya. Namun setelah dibiasakan rasanya sama seperti nasi pada umumnya," ucap pria kelahiran 1954 itu.
Sikap Arnawi itu dibenarkan Direktur PT Petrokimia Gresik, Hidayat Nyakman. "Fit Race adalah beras indeks glikemiks rendah yang menyasar pasar bagi penderita diabetes dan pengidap obesitas yang ingin diet," ungkapnya.
"Fit Rice" adalah salah satu inovasi non-pupuk dari Petrokimia yang dikembangkan untuk menghadapi pasar yang semakin ketat di tahun 2013. Selain itu, produk lain yang juga dikembangkan adalah benih cabai KLG 18 dan KLG 13.
"Untuk menghadapi pasar yang semakin ketat, Petrokimia telah memiliki banyak strategi untuk memenangkan pasar agar tetap menjadi 'leader' di bidang industri pupuk, salah satunya adalah menyiapkan inovasi," tuturnya saat 'Media Gathering' di Gresik (26/7).
Meski demikian, Petrokimia tidak lupa dengan tetap meluncurkan produk pupuk, seperti pupuk NPK Tembakau dengan formulasi 12-11-20, dan Pupuk Petro Kalsipalm yang berguna bagi komoditas kelapa sawit.
"Kita mempunyai prinsip 'Inovasi atau mati', tujuannya agar menjadi cambuk bagi Petrokimia agar bisa tetap bertahan dan memenangkan pasar dengan mencermati peluang-peluang bisnis di bidang pertanian," kilahnya.
Ia mengakui prinsip itu mendorong perusahaan terus menunjukkan hasil positif, sebab memasuki pertengahan tahun 2013 telah mencatat laba di angka Rp808 miliar, atau meningkat 50 persen dari rencana kerja yang telah ditetapkan.
Harapannya, Petrokimia ke depan selalu memenangkan persaingan pasar dan tetap bertengger sebagai pemimpin di bidang pupuk.
"Karena itu, kami berharap dan minta dukungan dari semua pihak agar operasional kami berjalan lancar, sehinga kami bisa selalu mencapai target," paparnya, optimistis. (*)
Namun malam itu, setelah berbuka puasa, warga Jalan Kampar, Randuagung, Gresik itu tidak ragu lagi untuk makan nasi secara lahap, sebab beras yang digunakan makan adalah "Fit Rice" yang merupakan produk inovasi keluaran PT Petrokimia Gresik (PKG).
Menurut dia, ketidakraguannya dalam melahap "Fit Rice" itu setelah melihat brosur dan keterangan yang tertera pada produk tersebut, sehingga Arnawi kini bisa memakan nasi secara nyaman dengan menggunakan "Fit Rice" tanpa adanya ketakutan dengan obesitas yang diderita.
"Awalnya saya ragu, sebab bentuk nasinya berbeda, yakni agak kekuningan dengan nasi pada umumnya. Namun setelah dibiasakan rasanya sama seperti nasi pada umumnya," ucap pria kelahiran 1954 itu.
Sikap Arnawi itu dibenarkan Direktur PT Petrokimia Gresik, Hidayat Nyakman. "Fit Race adalah beras indeks glikemiks rendah yang menyasar pasar bagi penderita diabetes dan pengidap obesitas yang ingin diet," ungkapnya.
"Fit Rice" adalah salah satu inovasi non-pupuk dari Petrokimia yang dikembangkan untuk menghadapi pasar yang semakin ketat di tahun 2013. Selain itu, produk lain yang juga dikembangkan adalah benih cabai KLG 18 dan KLG 13.
"Untuk menghadapi pasar yang semakin ketat, Petrokimia telah memiliki banyak strategi untuk memenangkan pasar agar tetap menjadi 'leader' di bidang industri pupuk, salah satunya adalah menyiapkan inovasi," tuturnya saat 'Media Gathering' di Gresik (26/7).
Meski demikian, Petrokimia tidak lupa dengan tetap meluncurkan produk pupuk, seperti pupuk NPK Tembakau dengan formulasi 12-11-20, dan Pupuk Petro Kalsipalm yang berguna bagi komoditas kelapa sawit.
"Kita mempunyai prinsip 'Inovasi atau mati', tujuannya agar menjadi cambuk bagi Petrokimia agar bisa tetap bertahan dan memenangkan pasar dengan mencermati peluang-peluang bisnis di bidang pertanian," kilahnya.
Ia mengakui prinsip itu mendorong perusahaan terus menunjukkan hasil positif, sebab memasuki pertengahan tahun 2013 telah mencatat laba di angka Rp808 miliar, atau meningkat 50 persen dari rencana kerja yang telah ditetapkan.
Harapannya, Petrokimia ke depan selalu memenangkan persaingan pasar dan tetap bertengger sebagai pemimpin di bidang pupuk.
"Karena itu, kami berharap dan minta dukungan dari semua pihak agar operasional kami berjalan lancar, sehinga kami bisa selalu mencapai target," paparnya, optimistis. (*)
Editor : Edy M Yakub
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/114921/penderita-obesitas-sambut-gembira-nasi-fit-rice