Pemupukan Berimbang Petrokimia Gresik Berhasil Meningkatkan Produktivitas Padi

18 Oktober 2011 07:56 / Hartono - Humas PKG / 5736x dilihat

MADIUN. Pemupukan berimbang yang dianjurkan PT Petrokimia Gresik yang menggunakan perpaduan antara pupuk organik dan pupuk anorganik dengan dosis per hektar tanaman padi menggunakan formula 500 kg Petroganik, 300 kg PHONSKA dan 200 kg Urea membuktikan mampu meningkatan produktivitas padi dari 7 ton gabah kering panen (GKP) menjadi 8 – 8,5 ton GKP perhektar. Jika harga gabah kering panen diperkirakan Rp. 4.100,- maka diperkirakan jumlah tambahan pendapatan petani minimal bisa mencapai Rp. 4.016.400,- per hektar. Penjelasan ini disampaikan oleh Direktur SDM & Umum PT Petrokimia Gresik Koeshartono saat acara panen padi Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi di Desa Sumbergandu Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun kemarin (13/9) yang dihadiri juga oleh Bupati Madiun H. Muhtarom dan Ketua DPRD Madiun Johanes Restu Nugroho.

Koeshartono menjelaskan bahwa program GP3K adalah program pemerintah dalam rangka mencapai ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas padi dengan cara melakukan pengawalan terhadap budidaya yang dilakukan oleh petani, dan pelaksanaannya melibatkan perusahaan-perusahaan BUMN yang bergerak dibidang pertanian. Secara nasional program GP3K untuk tanaman padi dilaksanakan pada lahan sawah seluas 570.000 hektar dimana pelaksanaannya melibatkan 4 (empat) BUMN pertanian yaitu PT Pertani (200.000 hektar), PT Sang Hyang Seri (200.000 hektar), PT Pusri Holding (100.000 hektar) dan Perum Perhutani (70.000 hektar).

Untuk memenuhi target 100.000 hektar yang diberikan untuk tahun 2011, PT Pusri Holding melibatkan anak perusahaannya dengan target masing-masing sebesar PT Petrokimia Gresik 43.450 ha, PT Pupuk Kujang 11.800 ha, PT Pupuk Kaltim 23.750 ha dan PT Pusri Palembang 21.000 ha.

Koeshartono menambahkan PT Petrokimia Gresik bertanggung jawab dalam pelaksanaan program GP3K pada 43.450 hektar lahan pertanian yang tersebar di seluruh kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah , salah satunya di Kabupaten Madiun. Program GP3K yang dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik di Madiun pertama kali dicanangkan di Desa Sumbergandu pada 14 Juli 2011 yang ditandai dengan kegiatan tanam perdana pada lahan pertanian seluas 50 hektar. Setelah kegiatan tanam perdana, program GP3K terus menyebar di Kabupaten Madiun hingga seluruh kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hingga saat ini jumlah peserta GP3K di Kabupaten Madiun mencapai 817,5 hektar lahan, 1.382 orang petani, dan 54 kelompok tani yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Madiun.

Sementara itu General Manager Pemasaran PT Petrokimia Gresik Pronowo Trinusantoro menjelaskan bahwa secara keseluruhan lahan pertanian yang menjadi peserta GP3K PT Petrokimia Gresik pada musim tanam September 2011 telah mencapai 34.088 hektar lahan yang terdiri dari 25.650 hektar di Jawa Timur, 7.322 hektar di Jawa tengah dan 1.116 hektar di DIY.

Untuk menjamin keberhasilan peningkatan hasil panen melalui program GP3K di wilayah kerjanya, PT Petrokimia Gresik merumuskan program kawalan budidaya yang meliputi kawalan aplikasi pemupukan berimbang serta pengendalian hama dan penyakit tanaman, pemberian pinjaman benih dan pupuk melalui distributor dan pemberian pinjaman biaya budidaya melalui dana kemitraan dan bina lingkungan.

Pemupukan berimbang yang dianjurkan oleh PT Petrokimia Gresik adalah perpaduan penggunaan pupuk organik dan pupuk anorganik dengan dosis per hektar tanaman padi menggunakan formula 500 kg Petroganik, 300 kg PHONSKA dan 200 kg Urea. Formula tersebut telah terbukti dapat meningkatkan hasil panen melalui demplot-demplot di seluruh Indonesia. Sehingga PT Petrokimia Gresik berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman tentang aplikasi pemupukan berimbang melalui penyuluhan-penyuluhan kepada petani dan kelompok tani peserta GP3K serta menerjunkan petugas-petugas untuk pengawalan langsung aplikasi pemupukan. (SH/HAR)