Lagu Mars Petrokimia Gresik Terinspirasi dari Klub Bola Petrokimia Putra

11 Juli 2019 14:39 / Humas PG / 6808x dilihat

Semua karyawan PT Petrokimia Gresik (PG) pasti hafal dengan lagu Mars Petrokimia Gresik. Lagu berjudul “Bekerja Membangun Bangsa” ini wajib dinyanyikan pada awal pelaksanaan upacara rutin setiap bulan, rapat anggaran, konvensi inovasi, dan kegiatan perusahaan lainnya. Tujuannya untuk membangkitkan semangat semua Insan Petrokimia Gresik untuk melakukan yang terbaik, dan bermanfaat bagi perusahaan, bangsa, dan negara.

Composer lagu, sekaligus arranger, Musafir Isfanhari, mengungkapkan bahwa lahirnya Mars Petrokimia Gresik ini terinispirasi dari klub sepak bola Galatama Petrokimia Putra yang menjadi kampium di Liga Indonesia tahun 2002. Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Musik Indonesia, dan Akademi Musik Indonesia di Yogyakarta pada tahun 1962 ini, memang merupakan salah satu penggagas terciptanya lagu Mars Petrokimia Gresik.

“Di bawah kibaran sang merah putih kami siap berbakti. Mengabdi kepada pertiwi membangun negeri. Dinaungi semangat Tridharma kami siap bekerja. Mengabdi kepada negara membangun bangsa. Petrokimia.....Petrokimia Jaya dan Sentosa. Abdikan diri pada negara membangun bangsa”. Pak Isfanhari nama sapaan akrabnya menceritakan bait lagu Mars Petrokimia Gresik tersebut, semuanya berawal dari bincang-bincang sesama temannya usai berlatih panduan suara.

“Saya menjadi pelatih paduan suara di PT Petrokimia Gresik sejak tahun 1989 hingga 2000. Sekitar tahun 1995, saat sedang beristirahat usai melatih, saya bertanya kepada sesama teman. Apa Petrokimia Gresik sudah punya mars lagu ?. Sewaktu pertanyaan itu saya lontarkan langsung terkejut semua. Ternyata perusahaan sebesar PG saat itu belum punya lagu Mars. Padahal, klub sepak bolanya Petrokimia Putra saat itu sudah punya lagu Mars," ungkap Musafir Isfanhari.

Dari inspirasi itu semua, Isfanhari langsung mencoba membuat bait demi bait lagu mars karyawan PG. Baginya, untuk membuat aransemen lagu tersebut tidak membutuhkan waktu lama. Justru sebaliknya untuk membuat syairnya membutuhkan waktu cukup lama, karena setiap bait lagu yang ditulis harus disesuaikan dengan visi, dan misi perusahaan.

"Jadi munculnya lagu mars Petrokimia Gresik terilhami dari klub sepak bola yang dibina PG lalu tercetuslah lagu tersebut hingga sekarang," ujarnya.

Nama Musafir Isfanhari tidak asing lagi bagi sejarah musik Indonesia. Pria kelahiran Malang, 73 tahun itu pernah mendapat penghargaan Cipta Karya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2015. Isfanhari juga mendapat penghargaan dari Dirut PT Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi pada saat upacara HUT PG ke-47 di Stadion Tri Dharma (10/07/2019).

Tak hanya seorang pencipta lagu, Musafir Isfanhari juga seorang arranger. Lagu paling terkenal yang pernah ia aransemen adalah lagu 'Jasamu Guru'.

Kecintaan Isfanhari terhadap musik diawali dari sang Ibu. Ia menceritakan bahwa setiap sore setelah ia mengaji selalu diajak oleh ibunya untuk latihan bernyanyi. Dari situ Isfanhari mulai mengenal dunia musik lebih luas.

"Ibu saya adalah seorang guru ngaji, tapi setiap habis Isya, ia selalu mengajak saya bernyanyi," ungkapnya

Isfanhari lebih dikenal masyarakat dengan karya musik ber-genre keroncong. Padahal ia menekuni musik beraliran klasik. Ini berawal ketika ia sedang menciptakan lagu tentang Keluarga Berencana sekitar tahun 1970-an. Lagu tersebut menang lomba di ajang cipta lagu keroncong tingkat nasional yang digelar di Surabaya pada tahun 1979. */Hartono