Ribuan pengunjung membanjiri penyelenggaraan Petro Agrifood Expo (PAE) di
hari terakhir, 22 Juli 2018. Mereka kebanyakan datang secara berkelompok, baik
dengan keluarga maupun komunitasnya. Acara petik bersama tanaman aneka sayur
dan buah yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan PAE benar-benar menjadi
magnet perhatian pengunjung. Mereka menjadikan momen tersebut tidak hanya
sebagai arena belanja sayuran dan buah segar petik sendiri dari pohonnya, namun
juga sebagai ajang berfoto ria.
PAE menampilkan pameran produk inovasi hasil riset, petik sayur dan buah, dan pelatihan di bidang pertanian, di antaranya teknik composting untuk masyarakat, dan edukasi bertanam padi untuk siswa SD. Selain itu juga percontohan budidaya tanaman yang menggunakan pupuk inovasi PG, dan budidaya hidroponik dengan menggunakan Nutrisi Petroponik, serta kegiatan riset budidaya tanaman padi dengan menggunakan pupuk hasil kerjasama dengan PT Pupuk Indonesia.
PAE juga dimaksudkan sebagai sarana ekoagrowisata masyarakat Gresik dan sekitarnya dengan memperkenalkan kebun percobaan beserta segala sarananya yang tersedia, seperti lahan untuk praktik bercocok tanam, kebun sayuran dan aneka buah, aneka tanaman hias dan penggemukan sapi, unit pabrik pupuk Petroganik, dan sarana laboratorium.
Direktur Utama (Dirut) PG, Nugroho Christijanto menyampaikan, PAE merupakan kegiatan rutin tahunan PG yang telah berjalan 13 kali, dan diharapkan bisa terus dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya. “Ini sebagai wahana PG untuk mengekspos produk riset yang dilakukan, baik itu pengembangan varian pupuk, maupun inovasi lain pendukung pertanian, serta dapat digunakan sebagai media tukar informasi teknologi pertanian,” kata Dirut pada saat pembukaan PAE, di Buncob Kompartemen Riset PG, 20 Juli 2018.
Dalam kegiatan PAE 2018 ini, PG meluncurkan dua produk baru pupuk non-subsidi NPK Petro Nitrat 16-16-16 untuk tanaman buah-buahan dan NPK Petro Niphos untuk tanaman sayuran.
Kegiatan ini menjadi perhatian Komisaris Utama (Komut) PT Pupuk Indonesia (PI), Prof. Bungaran Saragih. Terbukti, selama tiga tahun terakhir, mantan Menteri Pertanian tersebut berturut-turut hadir dalam kegiatan tahunan ini.
“Ini kehadiran tiga tahun berturut-turut, merupakan bentuk apresiasi Holding kepada Petrokimia Gresik selaku anak usaha, serta kepeloporannya dalam bidang pupuk di lingkungan Holding,” ujar Prof. Bungaran Saragih pada acara pembukaan PAE 2018.
Bungaran mengungkapkan, alasan kehadirannya karena kegiatan ekspos ini sangat penting dan patut dicontoh oleh anak perusahaan PI lainnya. Usaha ini merupakan gambaran dari kedekatan perusahaan terhadap customer-nya.
Menurut Komut, perusahaan yang usahanya makin besar dan modern harus reseacrh and knowledge based. Komut mengingatkan agar kita menyadari pentingnya riset dan menyiapkan SDM yang mumpuni agar mampu bersaing secara global. Cost untuk kegiatan riset harus menjadi perhatian. Di luar negeri sedikitnya 5% dari cost
"Anggaran riset PG yang tidak sampai 1 persen, sudah bisa menghasilkan inovasinya yang luar biasa, bayangkan jika 5 persen. Dalam tempo waktu lima sampai sepuluh tahun akan menjadi perusahaan agrobisnis besar di pasar global," ujar Komut.
Lebih lanjut Komut menyampaikan, tidak banyak perusahaan yang tumbuh hingga hampir setengah abad seperti PG. Komut menilai PG tidak hanya bertahan, tapi sebagai mantan Mentan ia berani mengklaim keberhasilan swasembada pangan Nasional adalah hasil usaha dari perusahaan pupuk dalam lingkungan PI, seperti PG.
"Petrokimia Gresik memiliki bagian dalam hal itu, memiliki jasa besar dalam paradigma pembangunan. Tapi paradigma sekarang berubah, bukan hanya paradigma pembangunan, tapi menjadi paradigma pembangunan yang berkelanjutan. Dari development menjadi suistainable development," terangnya.
Jika dulu produksi meningkat dan keuntungan perusahaan meningkat sudah cukup, tapi saat ini perusahaan dituntut memperhatikan aspek lingkungan, termasuk para stakeholders. “Sebelum muncul paradigma development suistainable, PG sudah masuk kesana dengan memperhatikan lingkungan dan petani. Kita harus mengapresiasi kepeloporan dan prestasinya,” ujar Komut PI, Bungaran Saragih. */Hartono