Kemitraan Produsen Benih Padi Unggul

28 November 2011 08:11 / Hartono - Humas PKG / 4883x dilihat

MADIUN. Benih merupakan salah satu komponen utama untuk keberhasilan program peningkatan produksi pertanian guna menopang pencapaian swasembada pangan. Oleh karena itu, PT Petrokimia Gresik mengembangkan produk inovasi berupa benih padi unggul yang dinamakan Petroseed. Penjelasan ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman pada acara panen raya benih padi Petroseed di Desa Mlilir Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun (17/11).

Acara panen raya yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh Bupati Madiun H. Muhtarom, Deputi Bidang Usaha Primer Kemeneg BUMN Megananda Daryono, Staf Khusus Presiden Bidang Informasi dan Komunikasi Heru Lelono, Direktur Komersil PT Petrokimia Gresik T Nugroho Purwanto, Direktur Produksi PT Petrokimia Gresik Mulyono Prawiro serta Direktur SDM & Umum PT Petrokimia Gresik Koeshartono.

Petroseed merupakan produk inovasi unggulan hasil riset PT Petrokimia Gresik berupa benih padi berkualitas unggul dan bersertifikat dengan jenis varietas Ciherang dan Inpari 13. Kegiatan produksi dan pemasarannya sudah dimulai sejak tahun 2007 melalui sistem kemitraan dengan kelompok tani atau pengusaha penangkar benih di beberapa daerah potensi padi.

Sistem kemitraan bertujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan benih unggul dan bersertifikat bagi petani, serta dapat meningkatkan pendapatan petani. Hal ini karena pembelian hasil panen yang lebih tinggi dibanding harga pasar. Selain itu, sistem kemitraan juga bisa digunakan sebagai sarana penyampaian dan penyebarluasan teknis pemupukan berimbang dengan menggunakan pupuk Phonska dan Petroganik produksi PT Petrokimia Gresik, khususnya kepada petani penangkar benih dan petani sekitar lokasi penangkaran.

Sampai saat ini jumlah kemitraan penangkaran benih Petroseed sudah dilakukan pada 9 (sembilan) kabupaten di Jawa Timur, yaitu Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Sidoarjo, Mojokerto, Nganjuk, Madiun dan Ngawi. Sampai bulan September 2011 luas areal kemitraan PT Petrokimia Gresik telah mencapai 283 hektar yang terdiri dari 23 mitra dari kelompok tani (12 mitra), pengusaha penangkar benih (10 mitra) dan pondok pesantren (1 mitra), dengan jumlah produksi mencapai 500 ton.

Produksi benih padi Petroseed memang masih belum mencukupi pasar yang ada, akan tetapi PT Petrokimia Gresik akan terus mengembangkan usaha produksinya. Pada tahun 2011 mulai dirintis sistem kemitraan baru yang disebut Kemitraan Produsen Benih, yang mana PT Petrokimia Gresik memberikan kewenangan kepada mitra usaha untuk melakukan kegiatan produksi yang meliputi pengumpulan calon benih dari mitra, processing calon benih hingga pengemasan, sehingga produk yang dijual oleh mitra kepada PT Petrokimia Gresik sudah dalam bentuk benih dalam kemasan yang siap untuk dipasarkan. Melalui sistem kemitraan ini setiap produsen benih yang menjadi mitra PT Petrokimia Gresik ditargetkan dapat memasok produk benih padi Petroseed sebanyak 200 ton per musim atau 600 ton per tahun. Hingga saat ini kegiatan rintisan sistem kemitraan yang baru sudah dimulai di 3 (tiga) kabupaten yaitu Bojonegoro, Madiun dan Sragen, dengan target produksi 600 ton/tahun per produsen. Kegiatan ini akan terus dikembangkan di kabupaten-kabupaten lain di Jawa.

Panen raya yang dilaksanakan di Desa Mlilir ini termasuk program rintisan kemitraan produsen benih di Madiun. Apabila dinilai melalui penilaian kegiatan budidaya usaha tani, kegiatan budidaya pada lokasi panen raya ini cukup berhasil karena hasil panen mencapai 7,5 ton per hektar.

(Sasono Handito/Hartono)