Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai adanya perbincangan yang mulai memanas terkait impor beras dari Vietnam sejalan dengan pernyataan Pemerintah Vietnam yang mengaku siap memasok beras untuk Indonesia. Namun, hal itu dilakukan dengan melihat kondisi iklim di Tanah Air.
Dalam hal ini, Presiden Jokowi membenarkan adanya upaya Pemerintah Indonesia untuk mengimpor beras dari Vietnam. Menurutnya, keputusan untuk mengimpor beras ini dilakukan untuk memperkuat cadangan beras nasional.
"Ini impor kita lakukan untuk memperkuat cadangan beras nasional. Tetapi bisa ditaruh di Vietnam atau Thailand, bisa juga ditaruh di sini (Indonesia)," ujar Jokowi, saat ditemui di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Dirinya menambahkan, keputusan menyimpan beras di negara lain lantaran ingin memantau dulu kondisi iklim di Indonesia pada periode Oktober sampai November tahun ini. Jika pada periode tersebut mulai hujan, maka dipastikan produksi beras pada awal 2016 lancar. Apabila tidak turun hujan, maka impor beras tersebut akan masuk ke Indonesia.
"Nah diputuskan kalau sudah kelihatan (hujan), kalau minggu ketiga minggu keempat Oktober hujannya masih ragu-ragu, ya memang kalau perlu ditarik ke Indonesiaā€ˇ," jelas orang nomor satu di Indonesia ini.
Namun hingga saat ini, Presiden Jokowi belum bisa memastikan berapa jumlah beras yang akan diimpor dari Vietnam. Menurutnya hal itu bisa ditanyakan ke Badan Urusan Logistik (Bulog). "Tanya saja ke Bulog," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan impor beras dari Vietnam hanya dilakukan untuk berjaga-jaga jika cadangan beras nasional berkurang. Impor beras dari Vietnam yang diberitakan itu hanya untuk berjaga-jaga.
"Mengingat bahwa pasar beras di pasar internasional itu tipis, sehingga dengan rencana impor itu pemerintah mempunyai fleksibilitas untuk mendatangkan beras impor manakala benar-benar diperlukan," pungkasnya. (Gervin Nathaniel Purba)
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/10/21/182558/impor-beras-vietnam-tergantung-iklim-indonesia