PT Petrokimia Gresik (PG) menggelar Festival Seni Kreasi "Hadrah dan Qasidah Rebana 2017" di Halaman Gedung Serbaguna Tri Dharma tanggal 8 sampai 11 September 2017. Acara ini digelar dalam rangka meramaikan Hari Ulang Tahun (HUT) PG ke-45 dan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72.
Wakil Ketua Panitia, Solikan dalam laporannya saat pembukaan Jumat 8 September 2017 menyampaikan, festival ini diselenggarakan selama empat hari. Tanggal 8 dan 9 September digelar lomba kreasi Hadrah, sedangkan tanggal 10 dan 11 September untuk pelaksanaan festival Qasidah Rebana.
Kegiatan ini diikuti 55 peserta, rinciannya 29 grup peserta Hadrah, dan 26 grup peserta Qasidah Rebana. Mereka berasal dari sembilan kecamatan di wilayah Kabupaten Gresik.
Dalam festival ini akan diperebutkan piala bergilir. Selain itu, masing-masing Juara I untuk pemenang festival Hadrah dan Qasidah Rebana mendapatkan uang pembinaan Rp 5 juta, juara II mendapatkan Rp 4 juta, Juara III sebesar 3 juta, Juara Harapan I sebanyak Rp 2 juta, Juara Harapan II menerima Rp 1,5 juta, dan Juara Harapan III memperoleh uang pembinaan Rp 1 juta.
Masing-masing grup menunjukkan kepiawaiannya dengan membawakan dua lagu. Pertama adalah lagu wajib yang telah ditentukan panitia, serta satu lagu pilihan peserta.
GM Prasarana dan Utilitas, Wikan Sutirto mewakili Direktur Utama (Dirut) PG, Nugroho Christijanto dalam sambutannya menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melestarikan dan menumbuhkembangkan seni budaya, khusunya budaya Islam Hadrah dan Qasidah di Gresik.
"Selain itu kami ingin menggali kreativitas dan bakat-bakat yang dimiliki seniman Hadrah dan Qasidah. Paling utama juga dapat meningkatkan jalinan silaturahim diantara seniman sehingga memunculkan grup baru Hadrah dan Qasidah dari generasi muda di Gresik," ujarnya.
Selanjutnya, GM Prasarana dan Utilitas bersama Wakil Ketua Panitia membuka acara dengan memukul hadrah secara bersamaan.
Samsul Arif (36) salah satu penonton yang hadir dari Kecamatan Bungah berharap, kegiatan yang digelar PG ini bisa dicontoh oleh perusahaan atau institusi lain di Gresik. Ia menilai, lomba-lomba untuk seni budaya Islam di Kota Santri Gresik ini sekarang semakin jarang.
“Selain itu di tengah gempuran moderenisasi, kegiatan ini bisa merangsang generasi muda untuk menyukai seni hadrah dan qasidah,” tandasnya.*/isp.-