Di Buncop itu, Aneka Produk Inovasi Lahir

01 Agustus 2013 09:36 / http://www.beritajatim.com / 8742x dilihat
Reporter : Deni Ali Setiono

Gresik (beritajatim.com)- Pagi itu, sinar matahari membangunkan dedaunan yang tampak hijau dan menghiasi aneka tanaman buah-buahan di kebun percobaan (Buncop) milik Petrokimia Gresik (PKG). Dalam balutan udara pagi yang sejuk dan segar, Warisnu Anugerahni tampak asyik mengamati tanaman cabe di depannya. Sudah sebulan terakhir perempuan berparas cantik ini sibuk dengan agenda penelitiannya dengan tanaman cabe itu.

Risnu, begitu dia biasa disapa, adalah salah satu dari sekian peneliti yang dimiliki PKG. Sehari-harinya, ia banyak menghabiskan waktunya di Buncop. Impiannya menjadi peneliti sudah ada semenjak masih kecil. Alumni Biologi UGM Jogyakarta ini pun mengaku betah di ruang laboratorium untuk kegiatan.
Kini, ia menyadari keputusannya untuk bergabung dengan PKG empat tahun silam tidak salah, karena di perusahaan ini ia bisa mengembangkan kemampuannya di bidang penelitian. Impian menjadi peneliti juga tercapai.

"Saya merasa beruntung bisa bergabung di Kompartemen Riset PKG ini. Disini saya memperoleh banyak pengalaman berharga dan hal baru," tutur Risnu kepada beritajatim.com, Rabu (31/07/2013).

Sejak lama, PKG menempatkan kegiatan riset sebagai bagian dari strategi untuk mendukung usaha mendiversifikasi berbagai produk unggulan selain produk pupuk. Pembangunan Buncop seluas 5 hektar sejak 1980 itu mengukuhkan komitmen itu.

Manager Riset Pemuliaan dan Pengelolahan Hasil Tanaman, Kompartemen Riset PKG, Rizal, menerangkan di awal pendirian Buncop kegiatan riset lebih banyak fokus pada masalah benih tanaman khususnya padi mengingat di era mantan Presiden Soeharto saat itu lebih menitikberatkan pada swasembada pangan. Namun, seiring perjalanan waktu, riset PKG juga diddorong untuk memunculkan produk inovasi yang punya daya jual tinggi dan bersaing di pasar global. Oleh karena itu, muncul pula kemudian terobosan menciptakan produk premium yang berorientasi ke pasar komersial. Produk inovasi ini diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan kinerja perseroan agar perseroan juga tetap bisa menjalankan public service obligation (PSO) di sektor pertanian.

Menurut Rizal, sejauh ini dari semua pabrik pupuk yang ada di tanah air, baru PKG yang memiliki sarana riset terbaik. "Perbedaan riset PKG dibandingkan dengan lainnya. Disini bisa langsung diaplikasikan karena semuanya lengkap. Mulai dari tanaman, perkebunan, hortikultura, peternakan dan lain-lain. Jadi tidak hanya penelitian saja," ujarnya.

Berbagai produk baru diciptakan dan diuji di sini sebelum dilempar ke pasar. Sampai saat ini, melalui kegiatan riset di Kompartemen Riset PKG, telah lahir sederet produk inovasi unggulan yang terbukti mampu merebut pasar dan memberi kontribusi bagi peningkatan produktivitas pangan nasional. Misalnya, pupuk majemuk SP-36, NPK Phonska, dan NPK Kebomas yang kandungan unsur haranya bisa diubah sesuai permintaan konsumen. Selanjutnya, ada pula Petro Biofertil, Petroseed dan Petroganik. PetroBiofertil adalah pupuk dengan kandungan mikroba yang menguntungkan bagi tanaman hortikultura. Petroseed adalah benih padi unggul varietas Ciherang yang terbukti mampu bertahan terhadap serangan hama werang cokelat yang selama ini cukup mengkhawatirkan petani. Selanjutnya, Petroganik adalah pupuk organik yang bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah agar penyerapan unsur hara oleh akar tanaman menjadi lebih baik.

Sedangkan, Fit Rice adalah beras dengan indeks glikemik rendah yang baik untuk penderita diabetes. Produk inovasi tersebut mengantarkan keberhasilan PKG meraih anugerah Peringkat Dua Kategori Inovasi Produk Agrikultur BUMN Terbaik di ajang BUMN Award 2012. Karena beberapa diantaranya sudah dipasarkan secara komersial bahkan sudah menguasai pasar seperti Petroganik dan Petrofish.

Dalam kegiatan Petro Agrfood Expo (FAE) 2013 di Buncop akhir Juni 2013 lalu, 4 produk baru hasil kegiatan riset PKG juga diperkenalkan. Yaitu Petrochili varietas KLG 13 dan KLG 18, Fit Rice, NPK Kebomas, dan Petro Kalsipalm. Petrochili adalah produk benih cabe merah unggul dengan kualitas terjamin. Fitrice adalah beras fungsional dengan indeks glikemik rendah dan cocok bagi penderita diabetes sekaligus membantu diet bagi penderita obesitas. NPK Kebomas adalah pupuk khusus untuk tembakau. Sedangkan Petro Kalsipalm adalah pupuk mikro majemuk untuk kelapa sawit.

Dirut PKG Hidayat Nyakman mengatakan kegiatan riset akan terus didorong untuk menghasilkan produk inovasi, baik merupakan pengembangan varian jenis pupuk anorganik dan organic maupun pengembangan probiotik untuk ternak dan perikanan, benih tanaman pangan dan hortikultura, serta pengolahan hasil tanaman. "PKG selalu berusaha untuk mendiversifikasi bidang usahanya agar mencakup seluruh sub sistem dalam kegiatan pertanian," ungkapnya.

Menurut Rizal, selain beberapa produk yang sudah dilempar ke pasar seperti pupuk Petroganik, pupuk Superhoshate, pupuk Hayati Petrobiofertil, dan benih padi unggul Petroseed Ciherang Mira 1 dan Bestari serta Petro Bioremediator, pihaknya kini juga tengah mengembangkan pupuk Kebomas formula lain, magnesium Phosfo Sulfate (MPS), pupuk RP Basis Mikroba, dan pupuk Organik Basis Biocar, pupuk NPK Basis Rock Phospate, zat pemacu tumbuh, benih padi hibrida, benih kedelai unggul, probiotik, dan biofuel dari singkong, dan jarak.

"Target kami tiap tahun ada 2 inovasi, tahun ini ada 4 inovasi. Dari sekian peneiliti masing-masing ditugaskan 1 inovasi atau one man one product dan itu sifatnya wajib," tandas Rizal. Selain menghasil produk non subsidi (komersial), Kompartemen Riset PKG juga ikut membantu penelitian tentang pemasaran produk tersebut. Termasuk apa kendala dalam pemanfatan produk tersebut. Jadi, sebelum produk dilempar ke pasar, riset tentang produk baru itu benar-benar digodok di Kompartemen Riset PKG.

Di saat ada tuntutan agar bisa bersaing di pasar global. Kompartemen Riset PKG telah memiliki kunci strategis. Salah satunya memproduksi pupuk premium dan benih komoditi spesifik. Contohnya, NPK Tembakau dimana tanaman tersebut membutuhkan unsur nitran. "Selama ini Petrokimia Gresik baru mampu menghasilkan kadar pupuk mengandung aluminium. Sedangkan inovasi pengembangan kami adalah seberapa besar pengaruhnya nitran ke tanaman tembakau. Malahan khusus NPK Tembakau bakal diperbanyak dan saat ini pra marketing karena fokusnya mengarah ke industri bukan petani," tukas Rizal.[dny/ted]
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/1/Ekonomi/2013-07-31/179685/Di_Buncop_itu,_Aneka_Produk_Inovasi_Lahir