DAHLAN ISKAN DORONG PETANI WONOGIRI TANAM SINGKONG GAJAH

11 Juni 2013 14:45 / http://www.wonogirikab.go.id / 7943x dilihat

Menteri BUMN Dahlan Iskan mendorong Pemerintah Kabupaten Wonogiri agar lebih mengoptimalkan pengembangan budidaya singkong varietas gajah. Varietas singkong ini termasuk baru dan saat ini sedang dikembangkan di Wonogiri. Menurut Dahlan, singkong dapat mengurangi ketergantungan terhadap terigu yang saat ini harus didatangkan dari luar negeri.


”Saya malah berencana membuat BUMN khusus untuk singkong. Karena singkong ini layak dikembangkan. BUMN yang bergerak di produsen pupuk juga harus membuat pupuk khusus untuk singkong,” kata Dahlan Iskan disaksikan ratusan Gapoktan dalam lawatannya ke Wonogiri, Jumat (7/6).


Hadir dalam kunjungan tersebut antara lain Dirut PT. Pupuk Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman, Dirut PT.Pupuk Kujang Bambang Cahyono, Dirut PT. Pupuk Sriwijaya Mustofa, Dirut PT. Pupuk Kaltim Aas Asikin Idat , Dirut PT.Pupuk Iskandar Muda Eko Sunaryo dan Ahli tanaman singkong Prof. Dr. Subagyo.


Dahlan juga mendaulat Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto sebagai “Bupati Singkong”. Julukan ini tidak berlebihan mengingat orang nomer satu di jajaran Pemkab Wonogiri ini mempelopori pengembangan budidaya singkong khususnya di kota Gaplek. “Ini Pak Bupati saya lantik menjadi Bupati singkong. Ndak apa-apa, nanti saya juga menjadi Menteri Singkong” kelakarnya disambut tepuk tangan meriah.


Bupati mengatakan bahwa telah bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam pengembangan singkong. Langkah telah dilakukan seperti membuat demplot masing-masing seluas 120 hekatare dengan bersinergi dengan PT. Petrokimia Gresik dalam hal rekomendasi pemupukan. ”Kita sudah lama membuat demplot, selain itu agar petani bisa mendapatkan hasil maksimal kita rekomendasikan dengan pemupukan dengan pupuk NPK, dan urea,” imbuhnya.


Berdasarkan data yang diperoleh, saat ini kandungan tapioka dalam singkong yang berasal dari Wonogiri lebih tinggi dibanding daerah lain. Tercatat kandungan tapiokanya mencapai 35% dengan tingkat kekeringan 14%. Setiap satu batang singkong mempunyai berat kurang lebih 14 kg dengan masa tanam 6 bulan.


Di Wonogiri sendiri ada 3 pabrik pengolahan singkong menjadi tepung tapioka yang masih kekurangan bahan baku singkong. “Jika nanti semua petani sudah panen, harga singkong tidak boleh rendah. Harus harus ada kesepakatan tentang harga tetap singkong biar petani lebih banyak untungnya. Harga yang telah disepakati adalah Rp 850/kg. Harga ini tidak akan turun saat panen raya nanti” tegas Bupati.


Menurut Bupati panen raya singkong akan dilakukan pada bulan Juli. Jika nanti produksi singkong bisa naik 4 sampai 5 kali lipat hingga mencapai 2 juta ton, dirinya berharap ekonomi kerakyatan di wilayah Kabupaten Wonogiri menjadi tumbuh lebih baik. (HUMAS-esti suci)

http://www.wonogirikab.go.id/home.php?mode=content&submode=detail&id=2606